Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Anak Takut Gelap? Yuk Kenali Nyctophobia

5 Agustus 2024   22:08 Diperbarui: 6 Agustus 2024   09:35 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak Takut Gelap? Kenali Nyctophobia.

Pernah suatu ketika, salah satu keponakan saya datang bersama orangtuanya ke rumah. Mereka berencana menginap satu malam di rumah. Keponakan saya itu berusia 4 tahun dan cukup aktif. Hobinya adalah bermain sepak bola. Ia cukup dekat dengan putera saya.

Pada malam harinya, saat akan tidur, merupakan suatu kebiasaan anak-anak saya untuk mematikan lampu saat tidur. Mereka telah terbiasa sejak kecil tidur tanpa lampu. Bagi mereka, cahaya lampu sulit membuat mereka tidur.

Ketika lampu dimatikan, keponakan saya pun protes dan meminta agar lampu dinyalakan. Ternyata, keponakan saya ini tidak dapat tidur dalam kegelapan. Ia merasa gelisah ketika suasana kamar gelap.

Saya pernah membaca tentang simple phobia atau specific phobia (fobia spesifik) yang menggambarkan kondisi seseorang ketika merasa takut yang berlebihan terhadap suatu objek atau keadaan. Kondisi ini biasanya berkembang sejak masa kanak.

Penyebab

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-nyctophobia

Dikutip dari laman siloamhospital.com, nyctophobia dimaknai sebagai rasa takut yang  berlebih dan tidak wajar terhadap kegelapan atau biasa disebut fobia gelap. Bahkan, ketakutan tersebut tidak hanya muncul saat pengidapnya berada di kegelapan, tetapi bisa juga saat membayangkan situasi gelap, melihat film berlatar malam hari, atau berada di suatu tempat dengan pencahayaan yang redup.

Pengidap nyctophobia yang parah sering mengalami rasa takut dan cemas ketika berada dalam kegelapan. Pada anak-anak seperti keponakan saya itu menolak tidur atau menolak mematikan lampu pada waktu tidur.

Istilah fobia sendiri dimaknai sebagai suatu kondisi yang menunjukkan reaksi otak yang berlebihan terhadap rasa takut dan cemas. Rasa takut merupakan cara otak untuk memberikan peringatan bahwa ada kondisi yang bisa membuat seseorang berada dalam keadaan bahaya.

Nyctophobia dianggap sebagai akibat dari suatu peristiwa masa lalu berupa pengalaman traumatik pada waktu gelap atau malam di waktu lalu. Peristiwa itu memberi efek atau respon terhadap otak manusia agar selalu waspada atau terjaga pada waktu gelap. Tak jarang penderita nyctophobia mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Nyctophobia juga bisa disebabkan oleh kebiasaan menonton film horor atau mendengar cerita yang seram atau sedih atau cerita horor. Deskripsi dan alur cerita film bisa menghantui bahkan mempengaruhi seseorang sehingga ia merasa takut terus-menerus.

Rasa cemas dan takut pada penderita nyctophobia ekstrem mengakibatkan penderita berada dalam kegelapan atau berpikir tentang kegelapan. Respon anak terhadap ketakutannya ditunjukkan dengan usaha anak untuk tidak tidur atau menolak mematikan lampu pada waktu tidur malam.

Penderita nyctophobia juga dapat dilihat dari gejala-gejala berikut, yaitu: kesulitan menelan, mulut kering, merasa pusing dan sakit kepala, keringat yang berlebihan, berkeringat, denyut jantung meningkat, mudah panik, ritme jantung semakin kuat.

Faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko fobia adalah rasa cemas yang berlebihan, pengalaman traumatik di masa lalu, mendengar atau melihat kejadian horor berulang kali.

Beberapa gejala fobia umum pada anak-anak terjadi akibat: menangis, tantrum, terdiam, bergantung pada orang lain sebagai teman..

Cata Mengatasi Nyctophobia 

Nyctophobia dapat diatasi dengan psikoterapi. Tujuannya untuk membantu penderita untuk mengendalikan pikiran, emosi, serta perasaan yang memicu gejala fobia.

Beberapa penderita harus menjalani terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy). Tujuannya untuk mengubah pikiran dan perilaku negatif para penderita menjadi pikiran dan perilaku yang positif..

Insight

Pengidap nyctophobia  dapat mengindikasikan rasa insomnia yang berat karena ketakutannya terhadap suasana gelap. Untuk mengatasinya, penderita perlu belajar  untuk memperbaiki sikap dalam terapi perilaku kognitif ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun