Nyctophobia dianggap sebagai akibat dari suatu peristiwa masa lalu berupa pengalaman traumatik pada waktu gelap atau malam di waktu lalu. Peristiwa itu memberi efek atau respon terhadap otak manusia agar selalu waspada atau terjaga pada waktu gelap. Tak jarang penderita nyctophobia mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Nyctophobia juga bisa disebabkan oleh kebiasaan menonton film horor atau mendengar cerita yang seram atau sedih atau cerita horor. Deskripsi dan alur cerita film bisa menghantui bahkan mempengaruhi seseorang sehingga ia merasa takut terus-menerus.
Rasa cemas dan takut pada penderita nyctophobia ekstrem mengakibatkan penderita berada dalam kegelapan atau berpikir tentang kegelapan. Respon anak terhadap ketakutannya ditunjukkan dengan usaha anak untuk tidak tidur atau menolak mematikan lampu pada waktu tidur malam.
Penderita nyctophobia juga dapat dilihat dari gejala-gejala berikut, yaitu: kesulitan menelan, mulut kering, merasa pusing dan sakit kepala, keringat yang berlebihan, berkeringat, denyut jantung meningkat, mudah panik, ritme jantung semakin kuat.
Faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko fobia adalah rasa cemas yang berlebihan, pengalaman traumatik di masa lalu, mendengar atau melihat kejadian horor berulang kali.
Beberapa gejala fobia umum pada anak-anak terjadi akibat: menangis, tantrum, terdiam, bergantung pada orang lain sebagai teman..
Cata Mengatasi NyctophobiaÂ
Nyctophobia dapat diatasi dengan psikoterapi. Tujuannya untuk membantu penderita untuk mengendalikan pikiran, emosi, serta perasaan yang memicu gejala fobia.
Beberapa penderita harus menjalani terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy). Tujuannya untuk mengubah pikiran dan perilaku negatif para penderita menjadi pikiran dan perilaku yang positif..
Insight
Pengidap nyctophobia dapat mengindikasikan rasa insomnia yang berat karena ketakutannya terhadap suasana gelap. Untuk mengatasinya, penderita perlu belajar  untuk memperbaiki sikap dalam terapi perilaku kognitif ***