Dalam hal pemanfaatan teknologi sebagai alat bantu, orang yang sibuk bekerja dan bekerja keras cenderung menggunakan teknologi secara berlebihan tanpa benar-benar meningkatkan produktivitas. Misalnya menggunakan berbagai aplikasi yang diketahuinya. Sedangkan pekerja cerdas menggunakan teknologi sebagai alat bantu dengan bijak untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan. Misalnya: membuat daftar to do list dan time management system.
Singkatnya, "sibuk bekerja" atau "bekerja keras" sering kali dikaitkan dengan melakukan banyak hal. Sementara, "bekerja cerdas" dimaknai sebagai tindakan untuk melakukan hal yang benar dengan cara yang tepat untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Contoh Praktis:
- Sibuk bekerja: seorang karyawan selalu terlihat sibuk dengan banyak aktivitas kerja tanpa menentukan skala prioritas. Pada akhirnya beberapa pekerjaan menjadi tidak selesai secara bersamaan. Bisa saja, salah pekerjaan itu merupakan prioritas yang harus diselesaikan.
- Bekerja cerdas: seorang karyawan yang melakukan identifikasi tugas-tugas prioritas yang perlu diselesaikan lebih dulu (mendesak), mengatur waktu dengan baik, dan fokus menyelesaikan tugas-tugas tersebut dengan efisien.
Insight
Perlu juga memahami perbedaan cara kerja seperti ini. Seseorang dapat berusaha bekerja dengan cerdas (work smarter)Â agar lebih produktif daripada sekadar terlihat sibuk bekerja. Â Tentu, concern-nya adalah memanfaatkan waktu dan energi yang dihabiskan bisa memberikan hasil yang lebih berarti.***
    Baca juga : Hits Sekali, Terkenang Selamanya, Fenomena One Hit Wonders
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H