Jika saya ditanya, apakah hobimu? Saya bisa menjawabnya secara berbeda. Ketika masih muda dulu, saya akan mengatakan bahwa hobi saya adalah membaca dan berolahraga. Seiring waktu, karena sudah mulai bekerja, hobi saya beralih ke computer programming. Tapi, karena krisis moneter 1999 yang lalu, aktivitas saya lebih banyak di rumah sehingga tidak ada kesempatan untuk berinteraksi secara rutin dengan komputer. Saya pun kembali pada hobi sebelumnya yaitu membaca. Hasilnya, mata saya harus menggunakan kacamata ukuran minus 1.
Ketika ada rezeki, saya membeli sebuah laptop, dan mulai bermain design dengan bantuan aplikasi photoshop. Saya mempelajarinya secara otodidak. Hasilnya, saya berhasil membuka jasa desain dan pencetakan aneka spanduk, banner, poster, dan lain-lain. Usaha ini terbilang cukup berhasil selama beberapa waktu. Hobby "bermain" photoshop ternyata dapat menghasilkan keuntungan yang lumayan untuk menabung.
Kini, saya memiliki hobi menulis seperti yang saya lakukan melalui platform Kompasiana ini. Sebelumnya saya membuat blog pribadi "gratisan" untuk menyalurkan hobi menulis. Tapi, lama kelamaan, saya mulai merasakan bahwa blog yang saya miliki itu tidak mampu meraih pengunjung yang banyak. Selain itu, saya tidak menemukan manfaat yang bersifat jangka panjang. Meski blog pribadi itu berfungsi untuk menyimpan tulisan-tulisan saya, pada akhirnya saya pun menutup blog tersebut. Saya kemudian fokus menulis pada platform Kompasiana setelah sempat terjeda selama hampir 3 tahun.
Menekuni Sebuah HobiÂ
Memiliki hobi pada dasarnya memiliki banyak manfaat yang positif dilihat dari berbagai aspek kehidupan seseorang. Bagi saya, hobi yang saya miliki dapat mengurangi stres. Hobi menulis saya jadikan sebagai pelarian dari berbagai tekanan pekerjaan yang bertubi-tubi. Saya menyenangi hobi saya ini sehingga bisa membantu untuk menyehatkan mental saya sekaligus sebagai sarana relaksasi.
   Baca juga: Bahaya Mikroplastik: Ancaman Kecil yang Berdampak Besar
Hobi menulis ini membantu saya untuk mengasah kemampuan berpikir, logika, dan penataan kalimat yang lebih baik. Hobi menulis melibatkan elemen kreativitas dalam menyusun sebuah tulisan. Menulis merangsang otak saya untuk berpikir lebih kreatif dan menemukan solusi inovatif.
Menulis secara tidak langsung menambah pengetahuan saya. Biasanya, ketika menyusun sebuah tulisan, saya akan mencari sumber-sumber bacaan yang berdiri sebagai referensi bagi tulisan yang saya buat.
Dari aspek sosial, hobi menulis memberi keuntungan bagi saya yaitu  terbukanya jaringan sosial yang memungkinkan untuk membuka relasi pertemanan yang baru. Keberhasilan dalam membuat satu tulisan untuk satu hari memberi kepuasan tersendiri bagi saya. Saya berusaha untuk menghasilkan satu tulisan untuk satu hari. Meski tidak selalu berhasil, namun saya terus berupaya untuk mencapai komitmen pribadi saya tersebut.
   Baca juga: Angklung Alat Musik Bambu yang Mendunia
