Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Bellarminus Menteng Mendidik dengan Hati, Pendekatan Holistik dalam Pendidikan Karakter

19 Juli 2024   21:43 Diperbarui: 20 Juli 2024   20:58 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pendidikan karakter, sumber: dokumentasi penulis

Dalam pengalaman sehari-hari, jamak ditemui orang-orang yang pintar secara akademik tetapi kurang mampu beradaptasi secara sosial. Mereka cenderung tertutup dan terkesan eksklusif. Sebaliknya, ada orang yang kurang secara akademik tetapi memiliki kemampuan sosial yang baik. Kondisi ini tentu bukanlah sesuatu yang diharapkan. Kombinasi dua kondisi ini diharapkan terdapat dalam diri generasi sejak dini.

Setiap pagi, ada salah satu habitus atau kebiasaan yang selalu diterapkan di lingkungan sekolah SD Bellarminus pada hari sekolah. Kebiasaan itu adalah mengucapkan salam dan selamat pagi kepada guru dan siswa yang masuk sekolah. Kepala sekolah dan beberapa guru akan menyambut para siswa yang datang ke sekolah di pagi hari. Para guru akan bergantian setiap hari untuk ikut terlibat dalam kebiasaan ini. Begitu juga, para siswa yang sudah hadir, secara otomatis ikut serta berdiri di samping gurunya untuk menyambut teman-temannya.

Baik kepala sekolah, guru dan siswa akan menundukkan kepala sebagai tanda hormat. Kebiasaan baik yang selalu dilakukan setiap pagi ini diterapkan oleh para siswa kepada teman-temannya dan para guru. Tidak ada perbedaan, para guru dan kepala sekolah pun ikut melakukan hal yang sama kepada rekan kerja dan kepada para siswanya. Mereka memberi contoh secara langsung dengan ikut menundukkan kepala kepada para siswa.

Kebiasaan ini dilakukan tidak bertujuan agar para guru mendapatkan hormat yang berlebihan dari para siswanya. Kebiasaan ini juga hanya satu dari sekian banyak kebiasaan yang dilakukan di sekolah ini. Hal yang menjadi concern adalah menciptakan peserta didik yang berkarakter unggul dan berkepribadian. Hal ini sesuai dengan visi-misi sekolah yaitu menciptakan peserta didik yang unggul dalam spiritualitas, dapat berbelarasa, dan berdaya saing dalam akademik dan non akademik.

Para siswa tidak hanya diarahkan untuk unggul dari sisi akademik, tapi juga unggul dari sisi non akademik yaitu dibentuk menjadi pribadi yang sopan, ramah, peduli, jujur dalam berperilaku sehari-hari.  

Pendidikan Karakter - Makna dan Tujuan

Para ahli mempunyai ragam pendapat terkait makna pendidikan karakter. Salah satu ahli mendefenisikan pendidikan karakter sebagai usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk membantu individu mengembangkan nilai-nilai moral yang baik, menjadikannya bertanggung jawab, dan membentuk kepribadian yang baik (Lickona dan Davidson (2004).

Ilustrasi pendidikan karakter, sumber: dokumentasi penulis
Ilustrasi pendidikan karakter, sumber: dokumentasi penulis
Pada dasarnya, pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk pribadi yang memiliki nilai moral seperti tanggung jawab, kejujuran, kemandirian, toleransi, kerjasama, dan kepedulian terhadap sesama. Dengan tujuan ini, pendidikan karakter dirasa perlu diterapkan sejak dini kepada setiap individu.

Manfaat Pendidikan Karakter 

Pendidikan karakter dapat membantu individu untuk mengembangkan nilai-nilai moral yang penting, misalnya integritas, tanggung jawab, kejujuran, dan empati. Nilai-nilai itu membuat individu dapat membuat keputusan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Manfaat lain adalah mengembangkan keterampilan sosial yang baik. Contohnya pengendalian diri, kerjasama, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan. Keterampilan sosial ini penting agar individu memiliki kualitas hubungan sosial yang baik dengan orang lain, baik di keluarga, sekolah, danmasyarakat.

Pendidikan karakter juga dapat membantu individu agar mampu mengatasi konflik atau persoalan-persoalan hidupnya dengan cara yang lebih bijak, belajar untuk mengendalikan emosi, berkomunikasi dengan kata-kata yang baik, dan menemukan solusi yang adil dan saling menguntungkan bagi semua pihak.

Individu juga dapat mengembangkan kualitas kepemimpinan secara personal. Minimal, individu dapat memimpin dirinya sendiri, belajar untuk menjadi pemimpin yang adil, bertanggung jawab, peka terhadap kebutuhan orang lain, dan berani mengambil inisiatif yang baik.

Nilai-Nilai Kebellarminusan

Di Sekolah Bellarminus Menteng, nilai-nilai pendidikan karakter dihidupi setiap hari. Pendidikan karakter itu dikenal dengan Delapan Nilai Kebellarminusan. Setiap tahun ajaran, beberapa nilai diantaranya difokuskan untuk diterapkan secara khusus tanpa mengurangi praktik hidup nilai-nilai lainnya.

Ilustrasi pendidikan karakter, sumber: dokumentasi penulis
Ilustrasi pendidikan karakter, sumber: dokumentasi penulis

Pada tahun ini, Sekolah Bellarminus menghidupi secara khusus dua nilai yaitu disiplin dan kerja keras. Nilai lainnya yaitu: bersih, hormat, jujur, peduli, senyum-salam-sapa, telah difokuskan untuk dihidupi pada tahun sebelumnya.  Nilai disiplin diharapkan dihidupi oleh para siswa dengan sungguh-sungguh agar dapat menata dirinya secara teratur dengan cara melatih kebiasaan-kebiasaan baik. Contohnya: bangun, istirahat, makan, belajar, hadir di sekolah dengan manajemen waktu yang baik.

Nilai lain yang dihidupi adalah kerja keras. Implementasinya sehari hari yang dapat dilakukan siswa adalah mengembangkan kemampuan dan bakat-bakat yang dimiliki. Salah satu yang dilakukan adalah pencapaian basic life skill atau keterampilan hidup dasar. Contoh sederhana: anak mampu secara mandiri  memakai dan mengancing baju, melipat baju, memakai kaos kaki, memakai sepatu, dan mengikat tali sepatu.

Insight

Sekolah Dasar Bellarminus, Menteng menyadari pentingnya menghidupi nilai-nilai tersebut. Selama 68 tahun berdiri, sekolah ini terus menghidupi nilai-nilai ini dan telah berhasil membentuk pribadi-pribadi yang berkarakter. Semoga nilai-nilai itu terus dapat dihidupi dalam setiap pribadi khususnya warga sekolah ini.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun