Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger Indonesia

Teacher, Freelancer Writer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengatasi Fobia Matematika Pada Anak

13 Juli 2024   23:21 Diperbarui: 13 Juli 2024   23:42 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Matematika, sumber: https://homecare24.id/gambar-matematika-kreatif/

Ketika saya duduk di sekolah dasar, saya mengenang masa belajar yang sering membuat saya merasa pusing. Masa belajar yang paling berkesan dan masih saya ingat sampai sekarang adalah kesulitan saya memahami pelajaran matematika.

Ibu saya seorang guru dan menguasai mata pelajaran matematika dengan sangat baik. Sayang, kemampuan ibu dalam bidang matematika tidak menurun sepenuhnya kepada saya. Saya mungkin salah satu dari sekian orang yang mempunyai kelemahan dalam penguasaan mata pelajaran ini.

Matematika sering dianggap sebagai pelajaran yang membosankan bagi sebagian pelajar. Selain membosankan, tak jarang mata pelajaran ini menjadi sumber kegelisahan dan ketakutan anak. Ada siswa yang merasa takut dan stres karena angka-angka, rumus, dan teori yang dirasakan sulit. Kondisi ini memicu anak atau siswa menjadi malas belajar. Akibatnya,, pemahaman dan penguasaan mereka terhadap perhitungan angka-angka menjadi minim.

Rendahnya Minat Belajar Matematika

Berdasarkan respon dari beberapa orang tentang minat terhadap mata pelajaran matematika, ada beberapa indikator yang menunjukkan rendahnya minat anak terhadap pelajaran matematika. Hal ini membuat anak merasa kesulitan untuk belajar matematika dan tidak berkonsentrasi ketika pelajaran berlangsung

Kesulitan anak dalam memahami konsep-konsep abstrak, ternyata dapat juga menjadikan beberapa anak merasa kesulitan, frustrasi dan kehilangan minat belajar. Banyak anak kurang terlibat dan jarang terkoneksi dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya: kegiatan berbelanja dan pengelolaan uang secara mandiri.

Di sekolah, faktor metode pengajaran yang monoton bisa membuat matematika terasa membosankan. Penggunaan metode yang lebih menarik dan interaktif dapat membantu meningkatkan minat anak.

Faktor kecemasan akibat "tekanan" lingkungan yang menggambarkan bahwa matematika itu sulit, sedikit banyak ikut membuat anak merasa "takut" untuk mempelajarinya. Bahkan, sebagian anak merasakan kecemasan dan takut ketika ujian dan tes dilakukan. Matematika diperlakukan seolah-olah "milik" anak-anak pintar aja.

     Baca juga : Membebaskan Pikiran yang Tersandera

Mengubah Penyajian Menjadi Menarik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun