Mentari tertunduk lesu,
enggan memancarkan dirinya,
seolah menekuk wajah, tanpa asa,
bagaimana alam menanggapinya?
tiada tegur dan sapa,
tiada damai menerpa,
sinis meredup mencapai malam.
Tak pernah terpikir ia menunduk,
sesal tiada berguna,Â
segalanya berjalan begitu cepat,
sesalkah yang kau punya?***
   Baca juga: Memeluk Damai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!