Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peluang Pendidikan Non Formal bagi Pendidikan Nasional

8 Juli 2024   20:37 Diperbarui: 9 Juli 2024   18:15 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan ini berpeluang secara luas dalam pengembangan individu untuk menciptakan masyarakat yang memiliki keterampilan. Peluang manfaatnya yang bisa diraih antara lain: lebih fleksibel dalam hal waktu dan tempat. Ini berarti, kegiatan dan waktu belajar dapat dikelola sesuai jadwal mereka. Mereka yang tidak memiliki akses dalam pendidikan formal karena berbagai kendala seperti usia, pekerjaan, atau kendala geografis dapat berpartisipasi. 

     Baca juga: Life Skill Sebagai Modal Kemandirian Anak

Jika dibandingkan dengan pendidikan formal, tampaknya pendidikan non formal akan melengkapi hal-hal yang tidak diperoleh dalam pendidikan formal. Keduanya  tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, melainkan perlu berjalan beriringan dan saling melengkapi. Pendidikan non formal membawa harapan baru bagi siapa saja yang membutuhkannya.

Saya memiliki tetangga yang sehari-harinya mengajarkan baca tulis kepada anak-anak di sekitar tempat tinggal. Sayangnya, tempat itu berupa tempat tinggal. Jika memungkinkan, rumah tempat tinggal dapat difungsi gandakan sebagai taman bacaan. Jika melihat tren yang ada, keberadaan taman baca justru kurang diminati oleh anak-anak. Minat literasi telah "dikalahkan" oleh permainan games yang diperoleh dengan mudah melalui perangkat digital mereka. Di sekolah, perpustakaan kurang menjadi sasaran tujuan para siswa. Gerakan literasi baca perlu digaungkan secara masiv untuk melengkapi pendidikan formal mereka.

Refleksi

Hal yang perlu direfleksikan adalah, pendidikan non formal tidak menggantikan pendidikan formal. Meski di beberapa tempat, pendidikan non formal berkembang bahkan maju, tetapi kedua jenis pendidikan itu saling melengkapi dan berjalan beriringan. Dukungan apa yang dapat diberikan bagi perkembangan pendidikan non formal di sekitar?***  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun