Sebagai pendidik, guru perlu mengamati perubahan yang menyebabkan penurunan minat dan aktivitas belajar pada siswa. Beberapa guru dalam raker mendeskripsikan persoalan umum yang dialami siswa. Persoalan siswa di setiap jenjangnya tentu berbeda-beda sesuai tahapan perkembangan usianya. Pada siswa TK sampai SD awal, persoalan umum yang dihadapi siswa biasanya soal interaksi sosial, misalnya: rebutan mainan, minta ditemani orangtuanya, dan manja.
Pada siswa SD lanjutan, persoalan umum yang dihadapi umumnya soal pertemanan, misalnya tidak diajak bermain. Pada siswa SMP, persoalan umum yang dihadapi siswa  biasanya juga masih seputar pertemanan dan perasaan minder pada pekerjaan orang tua. Beberapa sudah memiliki persoalan tentang saling suka kepada lawan jenis. Pada siswa SMA, persoalan yang dihadapi cenderung soal perasaan cinta kepada lawan jenis.
Secara umum, pada remaja, faktor lain yang dapat berisiko mengganggu kesehatan mental adalah kesulitan menemukan jati diri (krisis identitas). Para remaja cenderung mendapatkan persepsi yang keliru dari media sosial, mendapat tekanan dari lingkungan sekitarnya karena perbedaan gender.
Kebiasaan yang Mengganggu Kebiasaan Mental
Menghadapi kemungkinan bahwa gangguan kesehatan mental dapat terjadi secara berulang, ada baiknya mengetahui beberapa kebiasaan atau sikap yang bisa mengganggu kesehatan mental. Harapannya, dengan mengetahui kebiasaan ini, orang dapat menghindari diri dan berusaha memperbaikinya.
Sikap berpotensi membuat orang tidak mempunyai harapan yang baik. Orang akan cenderung mudah putus asa dan menyerah pada keadaan. Kemudian, sikap perfeksionis yang menganggap semua hal harus sempurna dan tanpa cacat. Sikap seperti ini berpotensi menimbulkan kecemasan.
Perasaan minder atau rendah diri dapat mengganggu kesehatan mental. Kebiasaan ini cenderung suka membanding-banding diri dengan orang lain. Kebiasaan berpikiran negatif (obesif) juga kurang baik. Tidak jarang kebiasaan ini menimbulkan kecemasan akan terjadinya sesuatu yang buruk. Misalnya, sering mengecek gadget karena khawatir ada yang menghubungi dan dia melewatkannya.
Kebiasaan lain yang mengganggu adalah 'mager'. Istilah ini biasa didengar di kalangan remaja untuk menggambarkan kebiasaan tidak beraktivitas. 'Mager' adalah akronim dari malas gerak. Orang yang malas bergerak cenderung mengalami depresi. Pikiran akan 'terpenjara' sesaat dan tidak berpikir kreatif. Kebiasaan memendam amarah juga tidak baik. Kebiasaan ini berpotensi menimbulkan kebencian yang mendalam karena persoalan yang ada tidak diselesaikan segera.
     Baca juga: Agri Field Trip Sarana Edukasi Go Green
Dampak Kesehatan Mental
Seseorang yang memiliki kesehatan mental yang baik, biasanya cenderung lebih fokus, kreatif, dan produktif dalam menjalankan aktivitasnya. Jika kondisi kesehatan mental stabil, seseorang bisa mengelola stres dengan lebih baik sehingga ia tetap fokus pada aktivitasnya.