Cukup mengejutkan juga ketika melihat postingan yang ada di laman akun Instagram Kumparan. Dalam gambar tersebut tampak tumpukan sampah yang sangat banyak.
Dikutip dari website citarumharum.jabarprov.go.id, jumlah limbah domestik di Sungai Citarum mencapai 60 persen dari total pencemaran yang terjadi di Citarum.
Muncul pertanyaan, dari mana sampah sebanyak itu berasal?
Perilaku Buruk yang Terus Berulang
Sampah memang selalu menjadi persoalan yang tiada habisnya. Persoalan sampah melibatkan banyak pihak yang saling berkaitan. Ketika persoalan sudah semakin kompleks, tidak mudah mengatasinya dalam waktu yang cepat.
Sampah akan terus ada dalam hidup manusia. Sampah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup manusia. Kehadiran sampah merupakan akibat dari aktivitas produksi dan gaya hidup konsumtif manusia yang terus menerus. Selama kedua aktivitas itu ada, sampah akan selalu hadir.
Selain kedua aktivitas tersebut, ada hal lain yang turut berkontribusi dalam persoalan sampah ini. Pertumbuhan penduduk yang pesat menyebabkan peningkatan volume sampah. Contohnya adalah volume sampah di sungai Citarum sebagaimana data yang dikutip dari website citarumharum.jabarprov.go.id.
Jumlah penduduk yang ada di Kawasan DAS Citarum sebanyak 18 juta jiwa. Dengan jumlah tersebut, timbunan sampah di Kawasan DAS Citarum sebanyak 15.838 ton per hari, dengan jenis sampah terbesarnya yaitu sampah organik sebanyak 55%, dan sampah plastik sebanyak 15,35%.
Kondisi ini berakibat pada pengelolaan sampah dan menimbulkan persoalan baru, misalnya: tempat pembuangan sementara dan tempat pembuangan akhir.Â