Ada Apa di Coffe Shop?Â
Istilah 'warung kopi' (English: coffee shop) bukanlah hal baru di kalangan masyarakat. Jauh beberapa waktu ke belakang, istilah warung kopi cenderung berkonotasi negatif karena dijadikan sebagai tempat berkumpul bagi orang-orang untuk sekedar minum kopi, bermain gitar, dan kegiatan lain. Kegiatan-kegiatan itu biasa dilakukan untuk mengisi waktu senggang mereka. Dikatakan cenderung negatif, karena tak jarang orang menjadi lupa waktu untuk melakukan kegiatan-kegiatan lain yang produktif. Â
Saat ini, istilah 'warung kopi' mulai sering disebut dalam bahasa Inggris, coffee shop. Hal ini dilakukan untuk mengubah citra negatif tadi menjadi lebih positif. Selain itu, tempatnya pun mulai dikemas dengan lebih modern, berkelas, dan estetik agar semakin diminati dan dikunjungi oleh banyak orang.
Fenomena tempat-tempat tongkrongan anak muda seperti coffee shop semakin menjamur. Pada jam-jam tertentu tempat seperti ini akan ramai dikunjungi, tidak hanya oleh orang muda. Kelompok usia produktif lainnya pun melakukan hal yang sama. coffee shop atau sejenisnya menjadi salah satu tempat berkumpul yang sangat diminati banyak orang
    Baca juga: Peluang Orang Muda dan Tantangan Bonus Demografi
Ketika berkunjung ke coffee shop, pengunjung melakukan ragam aktivitas. Ada yang asik bercengkerama dengan para besti-nya, ada yang sekedar mengobrol atau berdiskusi, melakukan rapat dengan rekan kerja, bekerja dengan perangkat laptopnya seorang diri, atau sibuk dengan gadget-nya. Mereka biasanya berkumpul secara berkelompok, berdua, dan juga seorang diri.
Coffee shop umumnya dijadikan sebagai tempat berkumpul untuk membangun relasi sosial sesama rekan kerja. Beberapa coffee shop yang dikelola dengan berbagai konsep seperti Go Green dapat menjadi tempat yang representatif. Tempat kerja yang nyaman dapat memunculkan ide-ide yang menarik. Jika memungkinkan, ruang kerja di kantor-kantor, dapat didesain sedemikian rupa.
Coffee Shop dalam Konsep Co-working SpaceÂ
Melihat potensi coffee shop yang cukup besar, rasanya perlu mencermati peluang besar yang dapat diraih dari sisi manfaatnya. Coffee shop dapat menjadi sebuah tempat bekerja gaya baru dengan konsep co-working space.
Pengertian co-working space sendiri jika merujuk pada kamus Oxford adalah suatu lingkungan kerja yang digunakan oleh ragam orang yang bekerja baik secara mandiri ataupun tim/kelompok yang berasal dari perusahaan berbeda. Konsep ini menawarkan suatu lingkungan kerja yang dapat berbagi peralatan, ide dan pengetahuan.
Di sisi lain, konsep co-working space dapat dijalankan berupa penyewaan ruang kerja bersama dan terbuka dengan pengguna lainnya secara fleksibel. Penataan ruang kerja dapat disesuaikan dengan latar belakang pekerjaan yang berbeda seperti: mahasiswa atau pelajar, peneliti, enterpreneur, freelancer, start up, dan lain-lain.
    Baca juga: Green Jobs, Peluang Kerja Masa Depan bagi Milenial Indonesia
Konsep ruang kerja bersama seperti ini sesungguhnya memberi banyak manfaat. Misalnya: mengakomodir gaya bekerja yang fleksibel baik tempat maupun waktu, Â membuat orang-orang tetap dapat bekerja secara produktif, menciptakan berinteraksi kerja antar karyawan. Konsep ini juga membuka peluang tawaran atas keahliannya masing -- masing untuk sebuah proyek sehingga menciptakan sebuah kolaborasi.
Co-working Space Value
Bagi beberapa kelompok, bekerja dalam ruang lingkup kantor terasa monoton dan kaku. Beberapa aturan dalam ruang kerja klasikal seringkali menjadi faktor penghambat munculnya kreativitas. Apalagi jika kondisi ini dipadupadankan dengan karakter pimpinan yang tak jarang 'menyebalkan' bagi sesama karyawan dan 'arogan' dalam kepemimpinannya. Suasana yang akrab dan cair menjadi salah satu modal awal untuk membangun sebuah team work yang solid. Tentu ide-ide cemerlang akan terasa kurang berimbang tanpa disertai team work yang solid.
Di beberapa wilayah di sekitar, belum tampak adanya konsep ruang kerja bersama baik itu berbayar ataupun gratis. Sekalipun mungkin ada, tampaknya belum tersosialisasi sehingga belum diketahui banyak orang. Namun, pengalaman bekerja di "ruang kerja publik" seperti coffee shop memberi pengalaman baru yang menyenangkan. Selain memberikan kesegaran dalam berfikir, suasana nyaman dan menyenangkan dapat melahirkan ide-ide kreativitas baru. Situasi ini dapat disebut sebagai bekerja secara produktif.
Nilai penting dalam konsep ruang kerja bersama adalah partisipasi dan berbagi pikiran yang terbuka. Konsep ini didedikasikan interaksi sosial dan mencoba mencari peluang dan pengalaman yang bermanfaat. Bekerja dalam ruang kerja bersama gratis tampaknya sangat diperlukan untuk mengakomodir kepentingan-kepentingan tersebut. Kondisi Indonesia menuju bonus demografi, tentu dapat dijadikan sebagai titik awal untuk menciptakannya.
Semoga, pihak terkait dapat mengkaji dan mengupayakannya.***
 Baca juga: Ketika