IoT, Tawaran Teknologi Pintar Berbasis Internet

Ketika saya masih kecil, siaran televisi nasional menghadirkan sebuah film bergenre teknologi futuristik berjudul Six Million Dollar Man. Film itu menceritakan teknologi bionic yang merekayasan logam sebagai organ pengganti dalam tubuh manusia. 

Di masa kini, ada film yang bertema tokoh dengan kemampuan telekinesis. Saya membayangkan bahwa teknologi seperti itu akan mustahil terwujud sehingga imajinasi itu dituangkan melalui film.

Kini, perkembangan teknologi dari tahun ke tahun terus meningkat dengan pesat. Rasanya, pengetahuan berkembang tiada habisnya melalui berbagai ide, kreativitas, dan inovatif yang terus hadir. Produk-produk teknologi membentuk cara bekerja, cara belajar, dan cara berkomunikasi manusia di berbagai bidang. 

Banyak perusahaan terkemuka bersaing untuk menghadirkan berbagai solusi inovatif dan memanjakan konsumen yang semakin terbiasa dengan kenyamanan yang diberikan oleh perkembangan teknologi terbaru. Belum habis pembicaraan tentang teknologi kecerdasan buatan (artifical inteligence) kini muncul ide Internet of Things atau biasa dikenal dengan IoT. 

      Baca juga: Parfum: Peluang Industri Lokal Bagi Para Milenial

Internet of Things (IoT) menggambarkan suatu perangkat dengan sensor, kemampuan pemrosesan, perangkat lunak , dan teknologi lain yang terkoneksi melalui pertukaran data pada perangkat dan sistem lainnya pada internet atau jaringan komunikasi lainnya. Teknologi IoT menjadi incaran banyak orang karena memberikan kemudahan yang tidak tertandingi dimana perangkat elektronik dapat saling terkoneksi dan berkomunikasi melalui internet. Pada tahun 2024 ini, teknologi IoT akan masuk kedalam konsep rumah pintar.

Rekayasa Teknologi IoT

Konsep dasar rumah pintar sebenarnya bukan hal yang baru. Dahulu, konsep dasar teknologi bergantung pada tombol-tombol mekanis yang dikendalikan dari sentral dan yang memungkin berbagai perangkat yang terhubung bergerak. Sekitar tahun 1990-an, para ahli rekayasa komputer menambahkan sensor dan prosesor ke perangkat sehari-hari . Prosesor ini membutuhkan cip yang  besar sehingga memerlukan banyak tempat. Cip komputer berdaya rendah itu terus berkembang, menjadi semakin kecil seiring dengan menyusutnya ukuran perangkat komputer. Teknologi cip pada komputer pun semakin pintar dari waktu ke waktu.

Kini, perangkat komputasi rumah pintar terhubung dengan internet berbalut teknologi  IoT melalui smartphone.  Objek pintar ini mengirimkan data dua arah  secara otomatis melalui internet. Perangkat komputasi yang tidak terlihat ini dan teknologi yang terkait dengannya secara bersama-sama disebut sebagai Internet untuk Segala (IoT). Contoh sederhana dapat dilihat pada perangkat cctv.

Apa Saja Contoh Sistem Teknologi IoT yang Terkoneksi?

Saat ini kita sudah disuguhkan dengan produk teknologi mobil pintar yang terhubung ke internet. Cara tersebut bisa melalui kamera dasbor, atau  gateway yang terhubung kendaraan. 

Gateaway adalah perangkat komputer yang menghubungkan koneksi jaringan komputer satu dengan komputer lainnya. Data yang dikumpulkan dari kendaraan berupa tangki bahan bakar (fuel tank), akselerator, rem (brake), spidometer, odometer, roda. Data ini digunakan memantau performa dan kondisi kendaraan. 

Ilustrasi gambar teknologi, sumber: https://eraspace.com/artikel/post/ini-tren-teknologi-terbaru-2024-yang-wajib-kamu-tahu

Teknologi mobil yang terhubung ke internet ini memiliki manfaat seperti: memantau jumlah mobil yang disewakan, peningkatan efisiensi bahan bakar, memantau perilaku pengendara, memberikan seketika informasi kecelakaan yang terjadi, mengelola dan memantau kebutuhan pemeliharaan (maintance) kendaraan.

       Baca juga: Parfum: Agri Field Trip Sarana Edukasi Go Green

Selain mobil pintar, berkembang pula perangkat teknologi rumah pintar. Perangkat teknologi ini umumnya terarah pada peningkatan efisiensi dan keselamatan rumah. Koneksi internet memungkinkan pengguna dapat mengendalikan berbagai perangkat rumah seperti AC, lampu, pengatur suhu (termostate). Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengatur penggunaan perangkat-perangkat rumah tersebut secara otomatis. Misalnya, menyalakan lampu, memanaskan air, mendinginkan udara, membersihkan rumah, membuka dan menutup pintu secara otomatis, serta mengaktifkan sistem keamanan (kamera, alarm, pagar otomatis, dan lain-lain).

Perangkat yang terhubung dalam rumah pintar bermanfaat untuk mematikan perangkat yang tidak digunakan, mengelola dan memelihara properti, mencari kunci atau dompet, menjadwalkan secara otomatis pembersihan rumah dengan vakum, mengaktifkan mesin pembuat kopi, dan lain-lain.

Teknologi IoT pada kota pintar dapat merencanakan urban dan memelihara infrastruktur secara efisien untuk mengatasi persoalan infrastruktur, kesehatan, dan mendukung keselamatan lingkungan. Manfaat IoT pada kota pintar antara lain dapat mengukur kualitas udara dan tingkat radiasi, memanfaat energi terbarukan melalui sistem pencahayaan pintar, mendeteksi kebutuhan infrastruktur penting seperti pemeliharaan jalan, jembatan, jalur pipa, jalur kabel listrik, dan lain-lain.

      Baca juga: Parfum: Board Games: Bermain dan Belajar yang Menyenangkan

Insight 

Internet untuk Segala (IoT) mempengaruhi kehidupan dan pekerjaan manusia secara luas. Teknologi ini diarahkan untuk membuat hidup menjadi lebih sehat, produktif, dan nyaman. Manusia akan mendapat banyak kemudahan-kemudahan dalam berbagai aktivitas. Misalnya, ketika jam alarm menyala, secara otomatis akan  menyalakan mesin kopi dan membuka tirai jendela, oven memberi tahu menu pilihan dan memasak bahan-bahan masakan. Jam pintar akan menjadwalkan rapat, mobil otomatis terhubung dengan GPS dan mengatur lokasi tujuan pengisian energi listrik, dan sebagainya. Peluang tanpa batas di dunia IoT.

Refleksi

Segala kemudahan akan diperoleh melalui teknologi pintar. Itulah manfaat teknologi, mempermudah pekerjaan manusia. Ada dua hal yang perlu dijadikan sebagai bahan permenungan. Pertama, kesadaran manusia akan kemampuan suatu teknologi, yaitu titik dimana manusia menyadari secara penuh bahwa kelebihan pada teknologi buatan manusia tetap memiliki kekurangan. Kedua, kemampuan akan budi manusia ada batasnya. Upaya menyamai Sang Pencipta tanpa disadari akan menjadi titik awal kehancuran manusia jika menjadi bibit kesombongan. Teknologi harus disadari sebagai buah pengembangan akal budi manusia sebagai karunia besar yang diberikan Sang Pencipta kepada manusia.***

       Baca juga: Parfum: Sauna di Bawah Langit