Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Parfum, Peluang Industri Lokal bagi Para Milenial

16 Juni 2024   20:24 Diperbarui: 17 Juni 2024   18:21 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi parfum, sumber: KOMPAS.com

Industri parfum lokal saat ini cukup banyak hadir di Indonesia. Berbagai merk produk parfum telah hadir di berbagai media promosi. Mereka berusaha menggaet sebanyak mungkin pembeli. Berbagai bentuk promosi pun hadir di masyarakat. Masing-masing berupaya menampilkan keunikan dan keunggulan produk masing-masing.

Sebanyak 90% bahan baku parfum dunia berasal dari Indonesia. Kenyataan ini membuat Indonesia berpotensi besar menjadi pusat industri parfum dunia. Bahkan, sejak masa penjajahan Belanda, minyak atsiri atau minyak nilam sudah menjadi primadona di pasar kosmetik dunia. Kini, minyak jenis ini sudah hadir sebagai parfum yang berkelas.

Para peneliti Atsiri Research Center (ARC), sebuah Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUIPT) Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, telah menghasilkan lebih dari 20 jenis produk seperti parfum, perawat kulit, sabun, cairan cuci tangan, hingga pengharum ruangan.

Sementara itu, sudah ada brand lokal yang berhasil menembus pasar domestik dan internasional. Brand tersebut memberikan ragam parfum dengan kualitas yang unggul dan memiliki aroma memikat yang unik. Tampaknya brand tersebut memiliki ketekunan untuk bereksplorasi menciptakan berbagai nuansa wangi.

Peluang Industri Parfum Lokal di Indonesia 

Peluang besar industri kosmetik dan parfum lokal di Indonesia adalah sebesar 3,83% PDB pada kuartal III Tahun 2023. Kehadiran brand-brand lokal menjadi prioritas konsumen karena menawarkan harga yang ramah di kantong dan kualitasnya tidak kalah dengan brand-brand besar.

Baca juga: Kelebihan Teknologi Robotik AI dan Peluang Masalah Sosial Menuju Bonus Demografi

Keberhasilan industri parfum lokal umumnya ditentukan oleh beberapa faktor. Kemudahan bahan baku adalah salah satu faktor yang mendukung keberhasilan produksi. Salah satu bahan baku pembuatan berbagai brand parfum internasional adalah minyak nilam (patchouli oil). Indonesia merupakan salah satu eksportir terbesar untuk minyak nilam ini. Selain itu, parfum juga terbuat dari bunga-bungaan yang banyak ditemukan di Indonesia.

Kemudian, faktor harga yang terjangkau juga menjadi pertimbangan. Masyarakat Indonesia boleh bersyukur karena kemudahan memperoleh bahan baku parfum di Indonesia membuat biaya (cost value) menjadi lebih rendah. 

Kemasan merupakan salah satu media promosi yang efektif. Sampul branding produk dikemas sedemikian rupa agar menarik bagi calon pembeli. Kemasan yang menjadi perhatian pengguna tidak hanya menarik dari segi tampilan, tapi packaging parfum yang awet menjadi poin yang menarik perhatian. 

Strategi pemasaran yang inovatif menjadi hal penting juga dalam industri parfum. Pendiri brand parfum lokal umumnya berasal dari generasi milenial. Dalam hal ini mereka mengerti keinginan pasar sehingga berbagai strategi pemasaran pun dikuatkan. Setiap konsumen tentu memiliki selera masing-masing terhadap aroma parfum. Ada yang senang dengan aroma wangi yang kuat, atau aroma segar, atau aroma buah, dan lain-lain. Begitu pula dengan kekhasan penggunanya, baik laki-laki atau perempuan.

Berapa Besaran Budget untuk Membeli Parfum?

Variasi harga brand lokal cukup variatif dan menjangkau daya beli konsumen. Dengan kualitas tertentu, konsumen dapat merogoh kocek sejumlah uang untuk mendapatkan sebotol parfum dengan harga tertentu pula.

Berdasarkan pendapat dan pandangan umum masyarakat tentang harga parfum, beberapa alasan yang mungkin dapat menjadi penentu harga suatu parfum antara lain: kualitas bahan, konsep pembuatan parfum, proses produksi, daya tahan parfum, dan kemasannya.

Baca juga: Pundak Melawan Gravitasi

Masyarakat awam mungkin agak sulit mendeskripsikan kualitas suatu parfum. Kualitas parfum umumnya dilihat dari efek yang ditimbulkan dari parfum tersebut, misalnya pengaruh terhadap kulit dan pakaian, aroma, serta daya tahannya.

Parfum mewah yang memiliki daya tahan wangi yang lebih lama biasanya memiliki harga yang lebih tinggi. Daya tahan wangi yang lama ditentukan oleh tingkat kandungan konsentrasi pewangi. Faktor kualitas bahan yang digunakan masing-masing parfum juga bisa memengaruhi ketahanan wanginya. 

Parfum yang memiliki konsentrasi wangi paling rendah (Eau de Toilette-EDT) biasanya lebih cepat hilang. Jenis konsentrasi ini biasanya cenderung lebih ringan dan bertahan selama 2-3 jam. Parfum dengan dengan konsentrasi wangi lebih pekat dan lebih tahan lama (Eau De Parfum-EDP) lebih bertahan lama sekitar 4-8 jam. 

Biasanya dijual dengan ukuran lebih kecil. Sedangkan parfum dengan konsentrasi wangi jauh lebih pekat (Extrait de Parfume-EXDP) disebut juga extrait, memiliki ketahanan wangi yang jauh lebih lama dan tidak cepat menguap hingga seharian. Jenis konsentrasi ini biasanya dikemas dalam bentuk botol sumbat untuk mengendalikan pemakaian sehingga tidak menimbulkan aroma yang terlalu kuat. 

Namun, soal budget yang harus dikeluarkan untuk memiliki dan menggunakan suatu produk parfum kembali kepada penggunanya. Jika penggunanya sudah menemukan wangi yang sesuai dengan selera dan harganya cocok dengan isi kantong, tentu hal itu menjadi pilihan terbaik saat ini.

Apakah Pembaca setuju? Tuliskan pendapat Anda di kolom komentar ya.

***

Baca juga: Kompleksitas Program Makanan Bergizi Gratis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun