Dalam tulisan sebelumnya sudah diulas mengenai peluang dan manfaat green jobs dari perspektif ekologi, ekonomi, dan sosial. Layaknya sebuah projek atau program, selalu ada plus dan minusnya. Kali ini, saya akan mengulas mengenai hambatan dan tantangan para milenial terhadap jenis pekerjaan ini.
Di masa depan, green jobs bukan lagi sebagai pilihan tetapi semua harus 'hijau'. Bukan hal yang mustahil lagi seiring upaya pemerintah memasuki emisi karbon 0%, di tahun 2045 nanti, green jobs akan menguasai pasar tenaga kerja Indonesia seiring dengan bonus demografinya.
Jika semua elemen bergerak bersama dengan tujuan yang sama, maka satu-satunya tantangan dari green jobs adalah meng-upgrade skill dan pengetahuan, sehingga yang kita lakukan akan lebih sustainable. Kaum milenial akan memiliki tantangan yang sama, misalnya: (1) kurangnya akses ke pelatihan keterampilan, (2) minimnya kesadaran tentang peluang kerja yang ada, dan (3) penerimaan pada posisi entry level.
Memang ada kekhawatiran bahwa penghasilan di green jobs itu tidak terlalu menjanjikan, Namun saat ini, kondisi tersebut akan berbeda dengan kondisi pada 10--15 tahun ke depan. Semua bidang akan menuju green, dan praktiknya akan lebih kompetitif.
    Baca Juga: Peluang Green Jobs, Hadiah Kecil bagi Bumi
Di kalangan milenial sendiri, kesadaran terhadap isu-isu lingkungan sudah semakin banyak. Tetapi, kesadaran terhadap bidang pekerjaan hijau, belum sejalan dengan pilihan mereka. Tingkat pemahaman para milenial mengenai isu lingkungan cukup bervariasi dan terkadang terbatas. Akibatnya, generasi muda belum melihat pekerjaan ramah lingkungan (green jobs) sebagai pilihan karier yang potensial. Hal ini disebabkan kurangnya akses informasi terhadap pekerjaan tersebut.
Salah satu opsi penting dalam pekerjaan lingkungan adalah upaya transisi energi. Itu berarti kaum muda Indonesia harus menguasai keterampilan science, technology, engineering and math (STEM) untuk berkontribusi pada pekerjaan yang melibatkan transisi energi. Maka, ke depan, pemerintah perlu memastikan adanya keterbukaan akses dan pendidikan bagi generasi muda untuk bekerja di sektor transisi energi. Dan lebih penting lagi adalah mengkoneksikan kategori minat dan kompetensi serta memfasilitasi kesenjangan antara pemberi kerja dan generasi muda.
Ada banyak perusahaan di Indonesia, baik skala besar maupun UKM, yang secara serius berkomitmen terhadap keberlanjutan pelestarian alam. Tak jarang, mereka mencari para kandidat untuk menempati posisi Green Jobs. Peningkatan kesadaran akan isu lingkungan dan keberlanjutan di Indonesia, membuat peluang di bidang Green Jobs diperkirakan akan terus tumbuh. Siapa saja yang saat ini memiliki pertimbangan karir, maka Green Jobs menawarkan peluang yang menarik. Selain memberikan kesempatan untuk berkontribusi pada lingkungan, peluang pekerjaan itu menjanjikan prospek karir yang cerah juga di masa depan.***
   Baca Juga: Board Games: Bermain dan Belajar yang Menyenangkan
Â