Tak menarik bagi sebagian,
tidak bagi mereka,
yang gelisah sambil berkerut
kadang mengutuk dalam hati,
bingung dan pasrah
menikmati selimut nan mempesona,
membungkus mesra,
menitikkan tetes demi tetes air
sesekali kosong menatap kedepan dan ke atas,
ah... mengapa?
selimut bagai sauna,
membakar lapis demi lapis,
aromanya menusuk, pasrah ...
kemana hendak pergi? ***
Medio, 8 Juni 2024Â
Baca juga:Â Segelas Kopi Dalam Amarah
 Baca juga: Pundak Melawan Gravitasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!