Baik sekali, jika program makan gratis ini menjangkau para siswa yang berasal dari kalangan ekonomi yang memerlukan dukungan. Jangan sampai, berlaku sistem "sama rata" yang justru berpeluang terjadinya "pemborosan" karena tidak tepat sasaran.
Kita tahu, bahwa para siswa berasal dari berbagai kalangan. Menu seringkali menjadi kendala karena anak tersegmentasi dalam berbagai selera terhadap makanan. Tidak mudah memang. Maka, realisasi terhadap berbagai segmen selera ini dapat disiasati dengan baik. Pemerintah tentu tidak mengetahui selera makan anak di seluruh Indonesia, kan. Maka, perlu pemetaan di berbagai titik.
▐ Baca juga: Kedua: Tour Merapi
Pelibatan Pihak-Pihak yang Kompeten
Dapat dipastikan bahwa pemerintah tidak dapat bekerja sendirian merealisasikan program ini. Pemerintah dipastikan akan melibatkan banyak pihak. Maka, pemerintah perlu menyeleksi secara ketat, semua pihak yang akan dilibatkan dengan membuat regulasi yang kuat dan mengikat. Cakupan hal yang menjadi tanggung jawab pihak-pihak terkait tersebut harus jelas dan tegas.
Tanggung Jawab Proses
Cakupan tanggung jawab meliputi semua proses mulai dari perencanaan, pengadaan bahan pangan, distribusi, penyajian, dan pasca penyajian. Agar program ini dapat terealisasi dengan baik, seluruh proses hendaknya disiapkan dengan baik pula. Tahap perencanaan dapat diupayakan dengan menyiapkan berbagai menu harian yang akan disajikan melalui stakeholder terpilih.
Proses selanjutnya adalah memastikan ketersediaan bahan pangan yang baik. Pemerintah perlu merencanakan dan bekerjasama dengan para petani. Pada bagian ini, perlu adanya kestabilan harga dan jaminan ketersediaan stok pengadaan bahan pangan yang baik dan berkualitas. Hal ini menjadi penting agar tidak menjadi alasan yang dibuat-buat jika terjadi masalah di kemudian hari.
Distribusi bahan pangan dan makanan jadi penting mengingat bahan pangan yang akan disajikan harus dalam kualitas yang baik. Kendala-kendala distribusi seperti keterlambatan pasokan harus dapat dihindari seminimal mungkin.
Penyajian makanan hendaknya memperhatikan kebersihan, kualitas gizi, kebutuhan siswa, dan kenyamanan yang representatif.