Berbicara tentang rumah memang tiada habisnya. Sama halnya seperti membicarakan tentang makanan. Keduanya menjadi bagian penting dalam hidup manusia sehari-hari. Di tengah kehidupan yang semakin kompleks ini, khususnya di sekitar kota megapolitan, rumah bisa menjadi persoalan yang cukup rumit.
Kalau bicara tentang rumah saat ini, yang ikut disinggung adalah soal uang. Darimana uangnya? Ampun deh, mahalnya kalau harus beli rumah. Keinginan untuk membeli rumah menjadi tertunda karena harus pikir-pikir dulu.
Selain memikirkan biaya, lokasi tak kalah penting. Antara lokasi hunian dengan lokasi pekerjaan seringkali tidak sejalan. Lokasi menjadi penting karena berkaitan dengan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan sebagai biaya transportasi.
Jika harus mengontrak, tentu tidak selamanya. Mengontrak sifatnya lebih dinamis karena rumah berada di bawah kendali pemiliknya. Sewaktu-waktu akan ada kondisi yang tidak berpihak kepada pengontrak misalnya: dijual, rusak dan lain-lain.
▐Baca juga: Merasakan Manfaat Sebagai Anggota Koperasi
Selain itu, seseorang tidak selamanya bisa mempunyai penghasilan tetap. Ada masa, seseorang akan pensiun. Hal ini tentu membutuhkan kondisi hunian yang stabil agar dapat tinggal dengan tenang.
Untuk jangka pendek, sebagian orang akan merasa enak kalau mengontrak rumah karena bisa memilih rumah yang dekat ke lokasi pekerjaan. Kalau bosan tinggal pindah, tidak perlu pusing membayar PBB dan membayar biaya perawatan rumah. Namun, untuk urusan rumah tidak sesederhana itu.
Ada berbagai alasan dan pertimbangan orang untuk memiliki atau mengontrak rumah. Untuk memiliki rumah tentu tidak mudah. Perlu persiapan yang matang khususnya soal biaya, apalagi jika membeli rumah secara tunai. Pembelian rumah secara kredit dengan menggunakan jasa KPR juga perlu ditimbangkan dengan matang.
Mengontrak atau Membeli Rumah Dengan Kredit?
Keputusan antara mengontrak atau membeli rumah bisa jadi akan sangat dipengaruhi oleh situasi keuangan, rencana jangka menengah dan jangka panjang, serta preferensi pribadi. Keduanya memiliki plus dan minusnya masing-masing.
Keputusan mengontrak rumah biasanya didasari oleh fleksibilitas terkait kepindahan atau kebutuhan yang sewaktu-waktu bisa berubah. Selain itu, pertimbangan soal nominal uang yang harus dikeluarkan lebih rendah dibandingkan membayar DP rumah. Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah tidak adanya tanggung jawab atas perbaikan pada fisik rumah. Pemeliharaan rumah tentu menjadi beban dan tanggung jawab pemilik rumah. Kita tahu, pemeliharaan rumah tentu tidak sedikit.
▐Baca juga: Hidup sebagai Kelompok Kelas Menengah, Apa Kesulitannya?
Namun, keputusan mengontrak juga memiliki kelemahan. Seiring waktu, masa mengontrak rumah akan habis begitu saja tanpa hasil berupa kepemilikan aset jangka panjang. Kelemahan lain adalah soal harga sewa. Dari waktu ke waktu, biasanya biasa sewa rumah akan meningkat secara berkala. Hal ini tentu akan meningkatkan pengeluaran pribadi juga. Mengontrak rumah juga membatasi keinginan untuk membuat perubahan estetika terhadap hunian.
Keputusan membeli rumah khususnya secara kredit merupakan keputusan investasi jangka panjang yang menguntungkan. Kepemilikan properti cenderung meningkat dari waktu ke waktu.
Keuntungan lain atas keputusan ini adalah keleluasaan menentukan model dan estetika rumah sesuai keinginan. Selain itu, tersedia kebebasan memiliki rumah dengan harga yang dapat dicicil sesuai kemampuan secara periodik.
Kelemahan dari keputusan membeli rumah, adalah soal tanggung jawab keuangan yang besar. Membeli rumah membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Diperlukan konsistensi untuk memenuhi tanggung jawab pembayaran selama rentang waktu tertentu. Namun, beberapa pengembang rumah mungkin akan memberikan potongan harga tertentu sebagai daya tarik. Hal ini mungkin sedikit membantu meringankan biaya.
Kelemahan lain adalah soal progres nilai properti yang cenderung lambat. Kondisi ini bisa saja terjadi pada lokasi-lokasi tertentu yang masih jauh dari pusat perekonomian dan bisnis.
Memilih salah satu dari kedua pilihan itu merupakan prioritas masing-masing individu. Keinginan akan fleksibilitas jangka panjang memungkinkan mengontrak rumah menjadi pilihan terbaik. Sebaliknya, keinginan untuk memiliki aset jangka panjang dengan nilai aset yang cenderung meningkat, maka membeli rumah menjadi keputusan terbaik.
Apapun keputusannya, semua memiliki resiko tersendiri. Keputusan itu tentu telah melalui berbagai pertimbangan yang matang sesuai kemampuan keuangan masing-masing. Bagaimana dengan Para Pembaca?***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H