Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelah

15 April 2024   23:14 Diperbarui: 15 April 2024   23:23 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi untuk puisi, sumber: Dokumentasi Penulis. 

Detak demi detak berjalan teratur,

menyusuri lorong waktu yang sepi,

mata tak berani terpejam.

Meski kelopaknya terus memberontak turun,

jari jemari terus menghentak huruf demi huruf.

Berat, berat sekali.

Meski gelas demi gelas kembali kosong,

tapi tak mampu berbuat apa-apa.

Terus... teruslah menghentak dengan cepat,

jangan biarkan kelopak itu jatuh,

dan kau akan menyesal.

Lelah...lelah... akhirnya menghampar dalam lelap.

Medio malam terakhir, 15 April 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun