Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger Indonesia

Teacher, Freelancer Writer

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Simfoni Warna

9 April 2024   01:00 Diperbarui: 9 April 2024   01:01 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Dokumentasi Penulis

Di hamparan pagi nan segar 

Matahari merambat membelai langit 

Sinarannya memantulkan warna-warna 

bagai prisma yang bermain di awan.

Warna-warna berebut perhatian  

Beraneka tersusun rapi 

Di hamparan kanvas langit nan luas 

Menata simfoni alam yang tiada tara.

  │Baca juga: Tidak

Kilau cahaya menari-nari, 

membelai alam dan insannya, 

Sejak dunia tercipta, 

Keindahan tiada terhenti memukau.

Di balik tirai warna nan gemerlap,  

tersirat makna tersembunyi, 

Warna yang mewakili perjalanan, 

tak terelakkan.

 │Baca juga: Saat Teduh

Merah, berkobar bagai api, menyalakan semangat, 

Kuning, bagai mentari pagi, penuntun jalan gelap,

Biru, bagai lautan nan luas, membuai bermimpi, 

Hijau, bagai hamparan rumput, harapan dan kedamaian.

Manusia adalah warna yang berbeda 

bersatu dalam satu keindahan, mencipta lukisan tiada tanding

hidup manusia seindah kilau cahaya, 

harmoni dengan kasih dan kedamaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun