Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rumah Kecil yang Terlupa

27 Maret 2024   23:34 Diperbarui: 27 Maret 2024   23:36 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika seseorang menghadapai gempuran problema hidup dan penderitaan yang datang silih berganti, perisai apa yang paling kuat di atas bumi ini?

Jawabannya adalah: hati seorang ibu.

Berbagai penderitaan dan persoalan hidup bagai senjata penghancur, panah beracun, dan belati tajam yang akan menyerang hati seorang ibu. Mungkin saja ia akan tersakiti bahkan terluka.

Tetapi, apakah hati ibu akan hancur? Tidak, karena hati ibu memiliki kemampuan untuk menyembuhkan sendiri lukanya. Kemampuan itu yang jamak kita sebut dengan istilah: ketabahan.

Berkat anugerah kemampuan itu, seorang ibu mampu bertahan dan bersikap sabar dalam waktu yang panjang. Ibu adalah orang yang pintar menyembunyikan perasaannya.

Ia artis yang bisa tersenyum manakala hatinya sedang menangis, manakala ia terlihat kuat saat kakinya gemetar menatap penderitaan anak-anaknya.

Ketabahan ibu menghasilkan kelembutan yang mampu menghangatkan perasaan, menaklukkan kekerasan hati yang dingin dan keras.

Dalam kelembutan itu, anak akan menemukan rumah kecilnya. Tempat ia meletakkan perasaan dan hatinya hingga merasa aman dan terlindungi.

Rumah kecil itu pula yang akan selalu dituju bilamana suatu saat nanti, anak pergi menjauh.

Di rumah itulah anak akan mendengar namanya disebut dalam setiap untaian kata permohonan kepada Tuhannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun