Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pikiran yang Tertinggal

12 Maret 2024   10:20 Diperbarui: 3 April 2024   12:40 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Dokumentasi Penulis

Di lautan pikiran yang terlupakan,
derasnya aliran ombak peristiwa.
Berbagai pengalaman terbungkus di dalamnya,
memaksa keluar tapi tak berdaya.

Terjebak di lorong-lorong gelap waktu,
mengendap dalam reruntuhan memori.
Pikiran-pikiran yang telah tertinggal,
menggelayut di sudut-sudut hati.

Pikiran seperti bayangan yang menghilang,
tak terlihat oleh mata, namun terasa oleh jiwa.
Datang dalam benak yang memberontak,
tapi seolah tidak bermakna.

Di antara lupa dan kenangan,
ada kekuatan dalam setiap titik terbuka.
Dari sana, bunga-bunga pikiran merekah,
mengingatkan akan sesuatu yang diketahui.

Pikiran yang tertinggal adalah pengalaman,
melintasi ladang-ladang ingatan yang terlupakan.
Menemukan kembali jejak-jejak petualangan,
merangkai kembali ingatan yang terlewatkan.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun