Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger Indonesia

Teacher, Freelancer Writer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penjual Kopi Itu

7 Maret 2024   20:37 Diperbarui: 7 Maret 2024   20:38 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari balik gerobak kecilnya, Maya melihat senyum di wajah anak itu, dan dia tahu bahwa dia telah membuat perbedaan. Baginya, memberi lebih penting daripada menerima. Itulah kebahagiaannya.

Suatu hari, Maya mendapat sebuah tawaran dari seorang pengusaha kopi besar untuk membuka kedai kopi tetap. Namun, Maya menolaknya dengan tulus. Baginya, kebahagiaan bukanlah tentang uang atau kesuksesan bisnis semata. Kebahagiaan adalah tentang bisa memberikan dan menerima cinta, dan itulah yang dia temukan dalam setiap cangkir kopi yang dia hidangkan.

Saat matahari mulai naik, Maya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Meskipun kaki dan tubuhnya lelah, hatinya dipenuhi dengan kepuasan. Dia tahu bahwa dia telah melakukan yang terbaik hari ini, dan besok akan menjadi hari yang lebih baik.

Dengan senyum di bibirnya, Maya melangkah maju, membawa aroma kopi yang harum di udara. Dia adalah wanita penjual kopi keliling, tetapi bagi banyak orang, dia adalah sumber inspirasi dan kebaikan.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun