Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger Indonesia

Teacher, Freelancer Writer

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Membuat Pupuk Organik Sendiri untuk Tanaman dalam Pot

9 Februari 2024   17:35 Diperbarui: 9 Februari 2024   18:16 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Tanaman Cabai (pribadi)

Saya merasa senang sekali, Ketika menatap pohon cabai dan sayur yang saya tanam sudah mulai berkembang. Bibit-bibit cabai sudah berkembang dengan baik dan segar. Beberapa pohon sudah bertambang tinggi dan berbunga dalam jumlah banyak. 

Ya, beberapa kali saya gagal menanam cabai karena hama yang datang dengan cepat. Menanam cabai di dalam pot memang susah-susah gampang. Perlu kerajinan dalam merawat tanaman ini. Selain itu, pohon rentan terhadap hama sehingga mengganggu pertumbuhannya. 

Hama yang sering menganggu biasanya adalah kutu putih. Ia selalu berada pada sisi daun bagian bawah. Pohon cabai yang terkena hama dapat dilihat pada daun yang tampak kusut. Sisi bawah daun-daun itu akan dihinggapi kutu putih yang menempel secara bergerombol. 

Selain itu, terdapat benda seperti kapas yang menempel lekat pada daun. Jika sudah terlihat demikian, maka pemeliharaannya harus cepat-cepat dilaksanakan.

Dari beberapa sumber yang saya pelajari, akhirnya saya tahu bahwa tanaman dalam pot memerlukan perawatan yang intens. Kondisi tanah dalam pot  harus baik dan cukup asupan "gizi"-nya. 

Asupan ini di dapat pada  pupuk tanaman. Di daerah perkotaan memang tersedia pupuk cair kimia. Namun, disarankan agar tetap menggunakan pupuk alami atau pupuk organik.

Pupuk organik merupakan pupuk yang tersusun dari materi-materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik dibanding kadar haranya.

Ternyata, pupuk organik bisa dibuat dari berbagai macam jenis bahan, contohnya: sisa tanaman (tongkol jagung, sabut kelapa, dan jerami), serbuk kayu. 

Karena banyaknya bahan dasar yang bisa digunakan sebagai bahan pembuat pupuk organik, maka kualitas pupuk yang dihasilkan bisa beragam, sesuai dengan kualitas bahan dasar pembuatannya. Secara umum, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pupuk organic lebih aman .

Ilustrasi gambar, sumber : https://www.yayasanbinabhaktilingkungan.or.id/pupuk-kompos/
Ilustrasi gambar, sumber : https://www.yayasanbinabhaktilingkungan.or.id/pupuk-kompos/

Kelebihan pupuk organik selain ramah lingkungan, menyediakan unsur hara makro dan mikro untuk tanaman. Unsur hara berfungsi sebagai pembelah tanah, memperbaiki struktur tanah, memperbaiki ukuran pori-pori tanah yang nantinya membuat daya pegang air dan aerasi tanah lebih baik, serta bisa memenuhi sumber energi dan makanan bagi mikroorganisme tanah.

Kekurangan pupuk organik adalah waktu yang diperlukan dalam proses pembuatannya agak lama. Bila menggunakan bahan yang sama saat pembuatan pupuk organik maka bisa menimbulkan ketidakseimbangan hara.

Pupuk kompos berasal dari proses pelapukan tanaman, biasanya berupa sisa tanaman panen atau tanaman yang memang sengaja ditanam untuk nanti diambil bagian hijaunya. Jenis tanaman yang bisa digunakan untuk membuat pupuk hijau sangat banyak (apa saja), tetapi jenis kacang-kacangan sangat dianjurkan karena memiliki kandungan nitrogen yang cenderung lebih tinggi dibanding jenis tanaman lainnya.

Pupuk kompos biasa digunakan pada perawatan tanaman rumahan. Pupuk yang umumnya terbentuk dari sisa bahan organik seperti tumbuhan, hewan, dan limbah organik lalu secara alami terdekomposisi atau terurai. Keunggulan pupuk kompos adalah membuat tanah menjadi gembur serta menguatkan unsur hara pada tanah berpasir.

Untuk membuat pupuk organik, saya biasa menggunakan air cucian beras yang diendapkan dalam botol tertutup selama satu minggu. Setelah seminggu, tutup botol harus dibuka untuk membuang gas yang terbentuk.

Di tempat lain, sisa potongan sayur dapat diolah dengan cara pembusukan. Potongan sayur sisa dipotong sekecil mungkin dan dicampur dengan tanah secukupnya, lalu diberi air cucian beras untuk membasahinya agar proses pembusukan lebih cepat. Campuran dari adukan ini disimpan dalam wadah tertutup selama lebih kurang 2 minggu. Pupuk ini digunakan secukupnya saja secara teratur dua kali seminggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun