Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger Indonesia

Teacher, Freelancer Writer

Selanjutnya

Tutup

Film

Joker: Dibalik Dua Wajah

10 Januari 2024   22:17 Diperbarui: 14 Januari 2024   15:51 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://tirto.id/

Sinopsis Singkat

Dikisahkan seorang tokoh bernama Arthur Fleck, seorang badut pembawa papan iklan berusia 40 tahun. Hidup Arthur berada dalam kondisi yang berantakan. Fisiknya tampak normal.

Ia terlahir dengan memiliki kelainan pada otak. Akibatnya, ia dapat tertawa pada saat yang tidak tepat. Ia tinggal bersama ibunya di sebuah apartemen sederhana. 

Ia sering mengunjungi pelayanan sosial hanya sekedar untuk mendapatkan obat sekaligus melakukan konsultasi kejiwaan kepada salah seorang psikiater.

Arthur bekerja sebagai seorang badut pembawa iklan. Orang seringkali meremehkan pekerjaannya. Namun Arthur menyenangi pekerjaannya itu. 

Suatu ketika, para berandalan mengambil paksa papan reklame yang dibawanya. Ia berusaha meraihnya, namun ia justru diperlakukan kasar dan dipukul beramai-ramai oleh mereka. Tentu saja ia merasa kesal tapi tidak dapat melawan. Seorang temannya kemudian membekalinya dengan sebuah pistol untuk berjaga-jaga bila kejadian serupa terjadi lagi.

Pada kesempatan berikutnya, ia mengadakan pertunjukan badut di sebuah rumah sakit anak. Namun, sebuah kesalahan kecil menyebabkan ia harus kehilangan pekerjaannya itu. Selain itu, tempat pelayanan sosial yang biasa dituju untuk memperoleh obat juga telah tutup. 

Dalam perjalan pulang, ia dibully oleh tiga orang eksekutif muda. Ketiganya akhirnya tewas di tangan Arthur dengan pistol yang dipinjamnya itu. Arthur tidak menyadari, akibat tindakannya itu, muncul gelombang demonstrasi masyarakat dengan simbol-simbol badut melawan kaum borjuis.

         Baca juga: Freedom Writers, Kisah Guru Hebat.

Di rumah ia merasa gelisah. Kegelisahannya semakin bertambah tatkala ia menemukan sepucuk surat yang disimpan ibunya. Isi surat itu membuka tabir mengenai status dirinya sebagai "anak haram" Thomas Wayne, politikus ternama di kota itu. Thomas Wayne adalah ayah Bruce Wayne yang kelak menjadi tokoh  pelindung kota bernama Batman. Thomas Wayne akhirnya tewas di tangan para pengunjuk rasa.

Suatu ketika ia mendapat kesempatan mengisi pentas Stand Up Comedy. Namun sayang, penampilannya yang buruk membuat ia kehilangan pekerjaannya. Penampilan buruknya justru disebarluaskan oleh pembawa acara tersebut sehingga ia merasa dipermalukan.

Cerita ini cenderung gelap dan muram dan sempat diperkirakan akan mempengaruhi psikologis penontonnya. Inilah beban moral film ini sekaligus merupakan keprihatinan moral yang hendak disampaikan kepada penonton.

Rekonstruksi Persoalan

Bagaimana merekonstruksi persoalan?

Rekonstruksi adalah upaya untuk menempatkan setiap bagian persoalan sesuai dengan tempat, takaran, maksud dengan mempertimbangan berbagai hal yang dapat merugikan diri sendiri. Dalam bahasa sehari-hari, orang sering mengatakan agar berpikir dengan jernih dan hati yang tenang. Maka, orang dapat memahami persoalan dengan positif.

Tidak mudah merekonstruksi persoalan hidup sesuai dengan tempat dan porsinya. Orang diharapkan mengenali dirinya lebih  mendalam. Pengenalan diri penting untuk membawa seseorang kepada realitas hidupnya, dan belajar memahami hidupnya sekaligus mengenal dirinya. 

Kemampuan untuk memahami realita kehidupannya itulah yang mengarahkan manusia kepada sikap sabar. Kesabaran hidup membantu manusia bertindak lebih terbuka dan berbesar hati. Sikap ini sekaligus mengarahkan manusia untuk melakukan tindakan perbaikan bagian-bagian dalam hidupnya. 

Dengan kesabaran itu, orang secara tidak langsung menerima realitas kehidupan di lingkungannya. Realitas itu dapat digunakan sebagai pendorong atau motivasi untuk membuat perubahan baik cara pandang, sikap dan perilaku sehari-hari.

Nah, apakah Anda sudah menonton filmnya? Semoga film ini berguna sebagai bahan refleksi dan menemukan makna tersirat dalam kisahnya.

Jangan lupa untuk mengambil hikmah dan nilai positifnya ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun