Bagi para pecinta olahraga, PSG bukanlah istilah akronim baru. Ya, PSG adalah akronim nama sebuah klub elit sepakbola Paris Saint German di Perancis.
Akronim PSG ternyata ada juga dalam proses pendidikan di sekolah yang dikenal dengan Pendidikan Sistem Ganda (dual education).
Pendidikan Sistem Ganda atau PSG merupakan pendidikan yang ditempuh dalam rangka peningkatan keahlian profesional dengan cara sinkronisasi program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian profesional yang didapatkan melalui kegiatan kerja langsung di dunia kerja secara sistematis.
Dalam Kepmendikbud RI Nomor 323/U/1997 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan, pasal 2, tujuan Pendidikan Sistem Ganda adalah:
a. meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kejuruan melalui peran serta dunia usaha/industri.
b. menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja;
c. menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang menjadi bekal dasar pengembangan dirinya secara berkelanjutan;
d. memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan;
e. meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan melalui pendayagunaan sumber daya pendidikan yang ada di dunia kerja.
Salah satu bentuk pelaksanaan dari PSG ini adalah Praktik Kerja Industri (Prakerin). Siswa akan terkoneksi dengan dunia usaha atau dunia industri untuk menerapkan dan mengembangkan kompetensi kejuruannya melalui praktik bekerja langsung.
Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik.
Melalui proses demikian, tersedia ruang yang cukup bagi peserta didik untuk menghasilkan ide-ide kreatif dan mandiri.
Selain itu, peserta didik dapat berpartisipasi aktif sesuai dengan bakat, minat, perkembangan fisik dan kondisi psikologis mereka.
Banyak negara maju seperti; Jerman, Austria, Denmark, Belanda, Perancis, dan Tiongkok telah mengembangkan program dual education sebagai model pembelajaran kombinatif antara praktek kerja di perusahaan dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
Tentu saja, harapannya adalah terciptanya kualitas lulusan untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri.***