Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger Indonesia

Teacher, Freelancer Writer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PSG: Olahraga atau Pendidikan

4 Januari 2024   20:17 Diperbarui: 4 Januari 2024   20:31 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: ilustrasi magang | Sumber: mediacenterpknstan.com

Bagi para pecinta olahraga, PSG bukanlah istilah akronim baru. Ya, PSG adalah akronim nama sebuah klub elit sepakbola Paris Saint German di Perancis.

Akronim PSG ternyata ada juga dalam proses pendidikan di sekolah yang dikenal dengan Pendidikan Sistem Ganda (dual education).

Pendidikan Sistem Ganda atau PSG merupakan pendidikan yang ditempuh dalam rangka peningkatan keahlian profesional dengan cara sinkronisasi program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian profesional yang didapatkan melalui kegiatan kerja langsung di dunia kerja secara sistematis.

Dalam Kepmendikbud RI Nomor 323/U/1997 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan, pasal 2, tujuan Pendidikan Sistem Ganda adalah:

a. meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kejuruan melalui peran serta dunia usaha/industri.

b. menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja;

c. menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang menjadi bekal dasar pengembangan dirinya secara berkelanjutan;

d. memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan;

e. meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan melalui pendayagunaan sumber daya pendidikan yang ada di dunia kerja.

Salah satu bentuk pelaksanaan dari PSG ini adalah Praktik Kerja Industri (Prakerin). Siswa akan terkoneksi dengan dunia usaha atau dunia industri untuk menerapkan dan mengembangkan kompetensi kejuruannya melalui praktik bekerja langsung.

Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik.

Melalui proses demikian, tersedia ruang yang cukup bagi peserta didik untuk menghasilkan ide-ide kreatif dan mandiri.

Selain itu, peserta didik dapat berpartisipasi aktif sesuai dengan bakat, minat, perkembangan fisik dan kondisi psikologis mereka.

Banyak negara maju seperti; Jerman, Austria, Denmark, Belanda, Perancis, dan Tiongkok telah mengembangkan program dual education sebagai model pembelajaran kombinatif antara praktek kerja di perusahaan dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah.

Tentu saja, harapannya adalah terciptanya kualitas lulusan untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun