Mohon tunggu...
Christy Magdalena
Christy Magdalena Mohon Tunggu... Apoteker - Christy XII MIA 1

Christy XII MIA 1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kita Bisa Jadi Pahlawan Bangsa

23 Februari 2021   12:03 Diperbarui: 23 Februari 2021   12:22 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
indonesian-history.blogspot.com

"Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia." Itu yang dikatakan Soekarno saat beliau membacakan teks proklamasi kemerdekaan. 

Suatu pernyataan kemerdekaan Indonesia dari jajahan pemerintah kolonial Belanda selama 350 tahun. Banyak pahlawan negara yang gugur demi hari kemerdekaan yang ditunggu-tunggu ini. Karena usaha keras yang mereka berikan untuk Indonesia, kita semua bisa hidup di Indonesia yang bebas dari jajahan Belanda.

Sudah 75 tahun sejak kita merdeka dari jajahan Belanda. Seiring berjalannya waktu, banyak masalah yang masuk ke dalam Indonesia. Bukan berupa jajahan seperti zaman sebelum merdeka, tetapi berupa masalah sosial, ekonomi, budaya, atau masalah lainnya yang bisa mengancam persatuan dan keamanan Indonesia. 

Tetapi, siapa yang bisa memerdekaan Indonesia dari semua ancaman tersebut? Atau lebih tepatnya, siapa yang mampu untuk memerdekakan Indonesia?

Kemerdekaan Indonesia juga tidak lepas dari campur tangan para pemuda didalamanya. Meskipun mereka tidak berperang dengan para penjajah secara langsung, tetapi mereka memberi dukungan atau bantuan dari belakang untuk membantu mengusir pada penjajah. Hal ini bisa kita tiru untuk menjaga persatuan dan keamanan Indonesia.

Hal yang paling dasra yang bisa kita pelajari adalah memiliki karakter yang baik. Dari mana kita bisa dapatkan itu? Kita bisa belajar dari keluarga, lingkungan sekitar, ataupun di sekolah. Pembentukan karakter kita juga penting karena dengan karakter yang baik, itu bisa membantu kita untuk bisa belajar lebih banyak hal lagi. Kalau kita memiliki karakter yang buruk, kita justru cenderung tidak ingin belajar atau sering kali menolak ajaran tersebut.

Kemudian, kita bisa menyebarkan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Seperti norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum. Kita bisa membantu menyebarkannya dengan memperagakannya di kehidupan sehari-hari.

Kita bisa lihat dari kasus seorang siswi di Padang yang diwajibkan memakai hijab meskipun tidak beragama Islam. Hal itu melanggar norma agama sekaligus melanggan hak asasi manusia. Karena hal itu merupakan pemaksaan. 

Dan hal itu bisa menjadi salah satu alasan keamanan dan persatuan Indonesia terancam. Akan banyak orang yang setuju dan tidak setuju akan hal itu walaupun tindakan tersebut jelas-jelas salah. Dan menimbulkan keributan antar kubu yang bisa membuat Indonesia tidak satu lagi.

Kita harus menghargai satu dengan yang lainnya. Karena kita adalah makhluk sosial, yang artinya kita bermasyarakat. Kita tidak bisa memaksakan pendapat kita kepada orang lain. Karena itu akan memunculkan keributan yang menimbulkan perpecahan.

Hal berikutnya yang bis akita lakukan adalah dengan mendukung produk atau merek lokal. Jika kita terus menerut membeli produk luar negeri, dna tidak pernah mendukung produk lokal, kita akan terus bergantung pada luar negeri dan produk lokal tidak akan maju. Hal ini bisa merujuk kepada suatu "jajahan". 

Bukan dijajah melalui perang, tetapi dijajah melalui produk-produk luar yang masuk ke Indonesia. Itu mengapa, penting untuk kita mendukung produk-produk lokal yang ada. Tetapi banyak sekali yang membandingkan antara produk lokal dengan produk luar negeri, dna banyak yang kebih memilih kualitas produk luar negeri. 

Kita bisa mengembangkan kualitas produk lokal dengan belajar. Dengan kita belajar dengan giat dan sungguh-sungguh saja bisa membantu negara kita. Kenapa? 

Karena jika kita belajar dengan sungguh-sungguh, kita juga akan lulus sekolah dengan pengetahuan yang maksimal. Dan jika hal itu terus diterapkan, negara kita tidak perlu bergantung kepada luar negeri lagi.

Kemudian kita juga harus melawan rasisme yang sering kali terjadi di negeri ini. Kita bisa banyak lihat kasus rasisme ini terjadi terhadap orang Papua. Untuk melihat buktinya, mari kilas balik ke bulan Agustus tahun 2019. Kasus anak asrama yang membuang bendera Indonesia ke dalam got. Anak-anak dalam asrama itu berasal dari Papua yang terkejut karena dituduh membuang bendera Indonesia ke dalam got dan dicaci maki. Dan ternyata bukan mereka lah pelakunya.

Kemudian kasus rasisme politisi Ambroncius Nababan terhadap mantan Komisi HAM, Natalius Pigai yang merupakan orang Papua. Hal ini berawal dari Natalius Pigai menolak vaksinasi COVID-19 yang membuat Ambroncius Nanaban mengunggah sebuah postingan yang membandingkan wajah Natalius Pigai dengan seekor gorila.

Rasisme sering sekali terjadi di masyarakat, dna terjadi berulang-ulang kali. Hal itu merupakan ancaman bagi Indonesia. Mengingat makna dari semboyan 'Bhineka Tunggal Ika' yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Rasisme itu sendiri sudah tidak menghargai adanya perbedaan di Indonesia.

Dan yang terakhir dengan menjaga budaya yang kita miliki. Melihat bagaimana remaja zaman sekarang lebih memilih untuk mengikuti tren luar negeri dibandingan melestarikan budaya negerinya sendiri, membuat keragaman budaya di Indonesia sedikit demi sedikit memudar. Kita boleh mengikuti tren luar negeri, tetapi ingat, jangan lupakan budaya yang kita miliki.

Tetapi, akhir-akhir ini ada tren di aplikasi TikTok yang dibuat oleh salah satu pemuda Indonesia yang bisa membantu remaja zaman sekarang mengenai budaya yang kita miliki. Yaitu dengan memakai kain batik atau sarung batik. Kain batik itu di bentuk menjadi rok, rok terusan, ataupun luaran. Kemudian video itu memikat mata masyarakat. Melihat hal itu, banyak yang bergabung dengan tren itu dna mulai mengenakan kain batik dengan model yang modern.

Indonesia disebut negara yang kaya, selain dari kekayaan alamnya, tetapi juga dari kekayaan ras, agama, suku, dan budaya. Dan kita harus terus menjaga kekayaan yang kita miliki ini agar tidak hilang di Indonesia. Anggap kekayaan ini sama seperti kekayaan alam yang sama-sama harus kita lestarikan.

Kita sebagai pemuda masih dalam tahap perkembangan yang dimana kita masih bisa belajar banyak tentang kehidupan. Kita juga harus mulai belajar mengenai pentingnya peran kita untuk melindungi Indonesia yang Sudha diperjuangkan selama 350 tahun oleh pahlawan yang telah berkorban dan gugur. 

Kita harus mulai bertindak, meskipun tidak bisa berbuat banyak, kita bisa membantu mengingatkan satu sama yang lain mengenai pentingnya kesatuan Indonesia. Dengan begitu, tindakan kecil yang kita lakukan, jika dilakukan bersama-sama, bisa menjadi dmapak yang besar untuk negeri ini.

Kini saatnya kita, sebagai pemuda, untuk menjadi pahlawan negara berikutnya. Kita lah yang sanggup menjauhkan Indonesia dari perceraian. Kita pertahankan perjuangan para pahlawan yang sudah memerdekakan Indonesia dari penjajahan Belanda. Jangan biarkan 350 tahun perjuangan mereka dan 75 tahun kita merdeka menjadi sia-sia.

Kita harus bijak dalam memilih dan melakukan suatu hal. Karena apa yang kita lakukan akan berdampak pada lingkungan sekitar kita. Jika kita melakukan hal yang buruk, maka lingkungan sekitar kita bisa meniru hal buruk itu tersebut. Maka dari itu, semua aksi dan perkataan kita harus membawa berkat pada orang lain yang juga membangun dan bisa mempertahankan kesatuan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun