Mohon tunggu...
Kris Ibu
Kris Ibu Mohon Tunggu... Penulis - Sementara bergulat

Mulailah dengan kata. Sebab, pada mulanya adalah kata.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sandiaga Uno Ditolak?

25 Februari 2019   10:21 Diperbarui: 25 Februari 2019   17:48 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pos-Kupang. com merilis sebuah berita pada tanggal 21 Februari 2019 berjudul: "Pimpinan STFK Ledalero Keberatan Terima Cawapres Sandiaga". Berita yang menjadi hangat di masyarakat Flores ini, khususnya di Maumere, patut didiskusikan. Mengapa? STFK Ledalero adalah kampus.

Aturan Kampus tentang Kampanye

Patut diketahui, Undang-Undang nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu Pasal 280 ayat 1 huruf h menegaskan bahwa, "Pelaksana, peserta, dan tim kampanye pemilu dilarang: menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan".

Selain itu, mengutip Tempo.co pada tanggal 12 Oktober 2018, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir di Bandung menegaskan larangan kampanye politik di dalam kampus. Kampus tidak boleh digunakan untuk aktivitas politik. "Kampanye untuk calon anggota DPR, Presiden, Wakil Presiden, tidak boleh di dalam kampus." Menurut Menristekdikti, kampus menjadi tempat pendidikan yang lebih baik untuk anak bangsa. "Jangan sampai tercerai berai akibat politik."

Berdasarkan Undang-Undang dan aturan dari Menristekdikti di atas, yang menegaskan bahwa kampus tidak boleh menerima dan mengadakan kampanye politik, Sandiaga Uno mesti ditolak ketika mengadakan kampanye politik di kampus.

Contoh Kasus

Mengutip Kompas.com bertanggal 22/9/2018, kunjungan Sandiaga Uno dan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, di Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta diwarnai unjuk rasa. Sejumlah mahasiswa yang mengenakan jaket almamater UMS memprotes kedatangan cawapres nomor urut dua tersebut. Mereka membentangkan spanduk di luar pagar kampus yang bertuliskan "Tolak Politisisasi Sandiaga. Tetapi Kami Tidak Memilih Jokowi". 

Mereka beranggapan bahwa kedatangan keduanya sebagai bentuk politisasi kampus. "Kampus itu netral dan suci. Maka dengan hadirnya para calon maka ini bagian dari kampanye. Meski mereka melalui jalur seminar kebangsaan," kata salah satu orator kepada wartawan.  Oleh karena itu, keduanya mesti ditolak sebab melakukan aktivitas politik di kampus.

Basis Argumentasi STFK

Seperti dikutip dari Pos-Kupang.com, P. Dr. Otto Gusti Madung, selaku Ketua Sekolah STFK Ledalero, Maumere, menegaskan bahwa pihak kampus berkeberatan menerima kunjungan Sandiaga Uno.  "Pimpinan STFK berkeberatan menerima kunjungan tersebut karena sekarang masa kampanye dan Pak Sandiaga Uno adalah salah satu calon yang berkontestasi," kata Otto Gusti kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (21/2/2019) di Maumere. Selain itu, Otto Gusti menegaskan bahwa ada instruksi dari Menristekdikti yang mengatakan bahwa kampus mesti bebas dari kampanye.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun