Mohon tunggu...
Krisfian Audhi Hutomo
Krisfian Audhi Hutomo Mohon Tunggu... Konsultan - Financial Advisor

Lulusan Magister Manajemen dengan pengalaman lebih dari 13 tahun di industri keuangan dan perbankan.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Investasi Jangka Panjang dan Compound Interest, Bagaimana Pengaruhnya?

9 Oktober 2024   06:49 Diperbarui: 10 Oktober 2024   09:17 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Compound interest, atau bunga majemuk, adalah salah satu konsep paling penting dan kuat dalam dunia keuangan dan investasi. Secara sederhana, compound interest adalah bunga yang tidak hanya dihitung berdasarkan jumlah pokok awal, tetapi juga pada bunga yang telah diperoleh dari periode sebelumnya. Dengan kata lain, bunga menghasilkan bunga lagi seiring waktu. Ini menciptakan efek bola salju yang memungkinkan investasi tumbuh lebih cepat daripada bunga sederhana, yang hanya dihitung berdasarkan pokok awal.

Dalam praktiknya, compound interest bekerja dengan cara menginvestasikan kembali bunga yang diperoleh, sehingga setiap periode waktu, baik itu tahunan, bulanan, atau bahkan harian, pokok investasi Anda akan meningkat. Misalnya, jika Anda menginvestasikan Rp 10.000.000 dengan bunga 5% per tahun, pada akhir tahun pertama Anda akan memiliki Rp 10.500.000 . Pada tahun kedua, bunga 5% dihitung bukan hanya dari Rp 10.000.000 , tetapi dari Rp 10.500.000, sehingga jumlah bunga yang diperoleh meningkat. Dalam jangka panjang, bunga majemuk dapat memberikan pertumbuhan eksponensial pada investasi Anda.

Keunggulan utama compound interest adalah kekuatannya dalam investasi jangka panjang. Semakin lama Anda membiarkan investasi tumbuh dengan bunga majemuk, semakin besar hasil yang akan Anda dapatkan. Misalnya, seorang investor yang mulai berinvestasi pada usia 25 tahun dengan suku bunga 7% akan memiliki lebih banyak uang di usia 65 tahun dibandingkan seseorang yang mulai berinvestasi pada usia 35 tahun, meskipun keduanya menginvestasikan jumlah yang sama setiap tahun. Ini karena waktu memungkinkan bunga majemuk bekerja lebih lama, memperbesar dampaknya.

freepik.com, 2024
freepik.com, 2024

Efek compound interest juga dapat dilihat pada beragam instrumen investasi, mulai dari reksa dana, saham, obligasi, hingga tabungan di bank. Namun, instrumen dengan tingkat bunga atau pengembalian yang lebih tinggi akan memberikan hasil yang lebih signifikan. Dalam investasi saham, misalnya, investor yang menginvestasikan kembali dividen yang diperoleh akan memaksimalkan efek bunga majemuk, meningkatkan nilai portofolionya lebih cepat daripada jika hanya mengandalkan kenaikan harga saham saja.

Namun, penting juga untuk memahami bahwa compound interest tidak hanya bekerja dalam konteks investasi, tetapi juga dalam utang. Pada pinjaman atau kartu kredit, bunga majemuk dapat menjadi bumerang jika Anda tidak membayarnya secara penuh. Bunga yang terakumulasi pada hutang akan dihitung dari pokok yang terus bertambah, menyebabkan hutang tumbuh lebih cepat dan lebih sulit untuk dilunasi seiring waktu. Oleh karena itu, sama pentingnya untuk memanfaatkan compound interest dalam investasi seperti halnya menghindarinya dalam utang yang tidak terkendali.

Untuk memaksimalkan potensi compound interest, ada beberapa langkah praktis yang bisa diambil. Pertama, mulailah berinvestasi sedini mungkin. Waktu adalah faktor terpenting dalam memaksimalkan efek bunga majemuk. Semakin cepat Anda mulai, semakin besar waktu yang dimiliki uang Anda untuk tumbuh. Kedua, konsisten dalam menambahkan kontribusi ke investasi Anda, meskipun dalam jumlah kecil. Tambahan kecil setiap bulan bisa tumbuh secara signifikan dalam jangka panjang berkat bunga majemuk.

Selain itu, penting untuk memilih investasi dengan tingkat pengembalian yang stabil dan kompetitif. Meskipun compound interest bekerja dengan baik pada investasi yang aman seperti deposito atau obligasi, hasilnya akan lebih terasa pada instrumen dengan potensi pengembalian yang lebih tinggi, seperti saham atau reksa dana saham. Namun, ini tentu harus diimbangi dengan manajemen risiko yang baik, mengingat investasi berisiko tinggi juga memiliki potensi kerugian yang lebih besar.

Dalam jangka panjang, compound interest memiliki kekuatan yang luar biasa dalam membangun kekayaan. Dengan memahami konsep ini dan menerapkannya dalam investasi secara konsisten, Anda dapat menciptakan pertumbuhan yang signifikan pada portofolio keuangan Anda. Bahkan, Albert Einstein pernah menyebut compound interest sebagai "keajaiban dunia kedelapan," menekankan betapa besarnya dampak yang dapat dihasilkan oleh bunga majemuk bagi mereka yang sabar dan disiplin dalam berinvestasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun