Ladang seperti tak lelah mengepul debu
Cangkul pun tak gontai menggebu
Di sawah sawah batu
Lengan penuh peluh, ngilu
dengan perut layu, kami anak anak menunggu
mengemut batang umbi kayu
sambil menunggu maut di ujung senja itu
Di tanah kami
Mata air-mata air kikir mengeluarkan airnya
dan lembah lembah bumi pun kering.
Tetapi air-mata air mata kahausan
membanjiri lembah-lembah pipi orang tuaku
juga pipi mungil kami
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!