"Apabila kita menginginkan hal besar terjadi di hidup kita, maka kita juga harus siap untuk melakukan perjuangan yang lebih besar juga."
Pada artikel terdahulu saya sudah bagikan makna dari percaya yaitu berani mempercayakan seluruh hidup kita kepada Sang khalik sebagai nakhoda kehidupan.
Namun, bukan berarti melepaskan tanggung jawab terhadap persoalan fana dan hanya mengarahkan pada perkara kekekalan.
Menempatkan Sang Khalik sebagai nakhoda kehidupan sebagai bentuk ketidakberdayaan dan ketidakmampuan kita untuk melakukan perkara-perkara rohani. Karena menjadi manusia yang agung mustahil diraih tanpa pertolongan dari Sang Khalik.
Dengan demikian cita-cita duniawi bukan sebagai keharusan yang mesti diraih, kegagalan menjadi hal yang wajar, akan tetapi melakukan kebaikan menjadi yang utama. Keberhasilan untuk berbuat baik menjadi tujuan hidup orang percaya.
Tantangan orang percaya dalam dunia kerja seringkali dihadapkan pada tawaran-tawaran miring demi meraih suatu tujuan. Sementara mereka mesti berkomitmen untuk menjaga integritas.
Bagi mereka yang tidak kuat akan mudah terseret oleh bujukan negatif dan meninggalkan komitmen yang sebelumnya telah dicanangkan. Mereka mau merendahkan citra diri untuk sesuatu yang sifanya fana.
Kemajuan Teknologi
Sementara itu kemajuan teknologi telah mengubah gaya organisasi dan para pekerja untuk menyesuaikan perubahan itu. Organisasi yang tidak mampu mengikuti selera kosumen akan sulit untuk tetap bertahan.
Adanya perubahan organisasi menuntut para pekerja bekerja secara ekstra, tidak cukup hanya berkerja keras, namun mesti bekerja cerdas agar dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi organisasi.
Berikut ini paling tidak terdapat tiga ciri dunia kerja di era informasi sekarang ini.