Bekerja untuk mencari uang merupakan alasan yang masuk akal dan menjadi motivasi bekerja bagi banyak orang. Mereka dalam kelompok ini menukar keringat dengan upah dan menjalankan pekerjaan dari atasan dan perusahaan.
Mereka giat bekerja karena ada upah yang menanti dan dapat berpotensi tidak merasakan kepuasan manakala merasa upah yang diterima tidak sebanding dengan keringat yang dikeluarkan. Hal ini dapat berdampak stres karena tuntutan pekerjaan yang tidak ringan.
Kedua, Bekerja sesuai renjana
Bekerja sesuai renjana atau passion dapat mengembangkan diri dan melakukan elaborasi sehingga dapat meraih kepuasan dalam bekerja. Di sini karyawan memiliki otonomi yang seharusnya tidak bebenturan dengan budaya organisasi.
Namun, terkadang jika terlalu bersemangat dalam mewujudkan renjana dapat menjadi idealisme yang akan meninggalkan realitas. Selain itu apabila merasa keahlian sudah tidak dihargai lagi maka kemungkinan ia akan merencanakan berpindah kerja.
Ketiga, Bekerja sebagai ibadah
Bekerja adalah ibadah maksudnya adalah bekerja dengan menjalankan visi dan misi dari Tuhan, bekerja merupakan sesuatu yang mulia dan bagian dari ibadah. Mereka percaya dimana mereka bekerja bukan suatu kebetulan.
Bekerja sebagai ibadah bukan merupakan milik para rohaniwan, namun semua orang percaya yang mau menempatkan Sang Khalik sebagai pusat kehidupan. Mereka berusaha memberikan yang terbaik dan bersedia bekerja sama dengan siapa pun.
***
Bekerja karena ibadah menjalankan visi yang mulia dari Sang Khalik. Mereka bekerja tak ubahnya menjalankan ibadah yang dilakukan dengan bakti pada Sang Khalik, mengerjakan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.
Dengan spirit seperti itu mereka mengerjakan pekerjaan disertai kebahagiaan dan mereka memahami bahwa bekerja merupakan panggilan dari Sang Khalik. Mereka percaya upah akan mengikuti atas pekerjaan yang telah dilakukan. (KB)
Rujukan:
www.cnnindonesia.com. (2016). 33 Persen Pekerja Indonesia Tidak Bahagia.