Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mencerna 7 Perspektif Penting Perubahan

19 Maret 2022   09:32 Diperbarui: 19 Maret 2022   11:54 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perubahan (Photo by Nataliya Vaitkevich from Pexels)

"Jika kita tidak berubah, kita tidak tumbuh. Jika kita tidak tumbuh, kita tidak benar-benar hidup." - Gail Sheehy, seorang penulis, jurnalis, dan dosen Amerika.

Apakah kamu menginginkan perubahan? Atau sedang memperjuangkan perubahan? Apa saja perubahan yang telah dilakukan?

Di dalam dunia yang fana diperlukan adanya perubahan, jika ingin meraih apa yang diinginkan maka dibutuhkan upaya dan tindakan nyata. Tanpa adanya perubahan maka tidak akan dapat menaikkan nilai diri dan memenangkan persaingan.

Apalagi dalam dunia bisnis, perusahaan akan berpikir keras melakukan perubahan produk dan jasa agar dapat diterima dengan baik oleh para pelanggan.

Sedangkan perubahan rohani menyangkut perubahan karakter lama menjadi karakter yang baru. Karakter dipahami sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa perubahan fana atau jasmani adalah pelbagai perubahan secara fisik atau yang tampak, sedangkan perubahan rohani adalah perubahan menyangkut hal-hal yang tidak tampak karena berada di dalam. Meskipun perubahan itu dapat dirasakan oleh orang lain.

Tujuan dari perubahan fana untuk kepentingan selama kehidupan di dunia ini saja, sedangkan perubahan rohani untuk kepentingan selama hidup di dunia dan untuk kehidupan abadi.

Perubahan adalah keniscayaan (Photo by Yan Krukov from Pexels)
Perubahan adalah keniscayaan (Photo by Yan Krukov from Pexels)

Lalu, jika kamu menginginkan perubahan-perubahan perkara rohani, apa saja yang perlu mendapatkan perhatian agar dapat mewujudkan perubahan itu? Berikut ini saya sajikan tujuh perspektif mengenai perubahan.

Satu, Yakini bahwa perubahan demi kebaikan

Kita perlu meyakini bahwa perubahan yang akan dilakukan itu mendatangkan kebaikan, tentunya perubahan ke arah yang lebih baik. Menyadari bahwa tanpa adanya perubahan yang ada hanyalah keburukan.

Jika perubahan untuk kebaikan maka kita akan berjuang keras untuk mewujudkannya. Perubahan menjadi fokus yang perlu dilakukan bersamaan dengan setiap aktivitas yang dijalankan.

Dua, Tidak berubah berarti mati 

Perubahan adalah hidup, maka jika kamu tidak mengalami perubahan sebenarnya kamu telah mati, meskipun kamu masih bernafas, atau dengan kata lain apa artinya kamu hidup, namun tidak menangalami perubahan.

Layaknya dalam perlombaan, kamu belum mencapai garis finish, namun durasi yang ada telah melampaui batas waktu yang ditentukan, sehingga meskipun sampai garis akhir tidak akan mendapatkan medali.

Tiga, Perubahan menghargai proses

Perubahan merupakan proses dari lahir hingga berpulang, sehingga perubahan yang dilakukan adalah sepanjang kehidupan. Apa yang ada di dunia ini tidak ada yang abadi selain perubahan itu sendiri.

Janganlah fokus pada hasil, namun nikmatilah prosesnya, karena perubahan perlu dilakukan sedikit demi sedikit dan dilakukan secara terus-menerus sepanjang hayat.

Empat, Jangan berharap sesuatu akan berubah

Janganlah menunggu sesuatu akan berubah atau berharap orang lain berubah, lalu kamu berubah, namun mulailah perubahan dari diri sendiri. Perubahan bukan ditentukan oleh situasi dan orang lain, tetapi kamu sendiri.

Jadi kendali perubahan ada pada diri sendiri dan akan semakin sulit ketika pihak lain yang memaksa kita untuk berubah.

Lima, Keluarlah dari zona nyaman

Kenyamanan hidup terkadang membuat orang lupa untuk berubah, merasa puas dengan kondisi dan pencapaian yang ada dan tidak memerlukan perubahan. Ia menganggap perubahan tidak penting.

Ia mungkin khawatir perubahan akan mengganggu kenyamanan yang telah dinikmatinya. Di sini diperlukan kesadaran akan pentingnya perubahan.

Enam, Ada harga yang harus dibayar

Sesuatu yang bernilai membutuhkan harga yang harus dibayar dan dipertaruhkan, mungkin mesti mengalami penderitaan demi meraih perubahan. Pertaruhan dapat berupa kenikmatan yang tidak mudah untuk dilepaskan.

Tidak ada harga murah untuk sesuatu yang bernilai, namun perubahan yang diperjuangkan akan menjadi sesuatu yang tak ternilai, tidak sebanding dengan harga yang harus dibayar.

Tujuh, Tidak ada keberhasilan tanpa perubahan

Perubahan merupakan sesuatu yang mutlak dan tidak dapat ditunda, semakin kamu menunda maka semakin berat perubahan yang perlu diperjuangkan.

Ketika kamu tidak berubah maka keberhasilan akan semakin menjauh, namun jika kamu memulai dari hal-hal yang kecil akan mendekatkan pada keberhasilan.

***

Jika kita berjalan menuju suatu tempat, merupakan suatu perjalanan menempuh jarak. Memerlukan kekuatan fisik dan mental hingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan, namun perjalanan menuju keabadian berbicara perubahan karakter.

Perubahan karakter tidak mudah karena telah terbentuk sejak kecil dari pendidikan keluarga, sekolah, dan lingkungan. Sedangkan karakter yang mesti diubah meliputi banyak hal yaitu tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, dan akhlak atau budi pekerti.

Langkah pertama yang mesti dilakukan adalah membangun kesadaran akan pentingnya perubahan karakter dan pemahaman bahwa orang-orang yang berhak menikmati keabadian adalah mereka yang memili karakter anggun. (KB)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun