Di dalam meraih apa yang diinginkan terkadang mereka mau mengorbankan harga diri dengan mempraktikkan cara-cara yang berbenturan dengan etika dan norma. Umumnya mereka mengabaikan adanya bumi yang baru.
Dua, Hanya menaruh pengharapan di bumi yang baru
Orang-orang pada kelompok ini sepertinya agamis, ia rajin menjalankan ibadah, namun melepaskan hakekat manusia di bumi untuk bekerja dan bersosialisasi. Sehingga hidupnya tidak dapat memberikan manfaat bagi orang lain.
Andaikata mereka bekerja dilakukan secara asal-asalan dan melepaskan tanggung jawab untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Mereka tidak bergairah untuk menjalani kehidupan, namun aktif pada kegiatan-kegiatan agama.
Tiga, Memilih menaruh pengharapan di bumi dan bumi yang baru
Orang-orang pada kelompok ini memiliki kehidupan yang seimbang. Mereka berjuang keras dalam bekerja, namun tetap menjujung tinggi etika dan norma. Selalu bertanggung jawab dalam pekerjaannya dan berintegritas.
Di dalam keluarga, bertetangga dan dalam dunia kerja mereka ini selalu memperagakan cinta kasih, toleransi dan memiliki belas kasihan. Mereka adalah oarang-orang yang memahami bahwa kehidupan di bumi hanya sementara dan akan ada bumi yang baru selamanya.
***
Jadi kemana kita akan mengarahkan pengharapan? Pilihan ada pada kamu. Tentunya masing-masing orang akan memilik cara pandang yang berbeda sesuai dengan nilai-nilai keyakinan pada dirinya.
Pilihan pada waktu masih anak-anak akan berbeda ketika sudah menjadi dewasa, demikian juga pilihan yang dilakukan orang yang belum dewasa rohani akan berbeda dengan yang telah memiliki kedewasaan rohani. (KB)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H