“Tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau layanan cocok untuknya dan menjual dirinya sendiri.” – Peter Drucker, seorang penulis, konsultan manajemen, dan bapak manajamen modern.
Perubahan lingkungan bisnis yang begitu cepat membutuhkan strategi marketing yang jitu untuk dapat melakukan penjualan secara efektif. Analisis lingkungan bisnis menjadi langkah awal sebelum organisasi menyususun strategi marketing.
Strategi marketing ibarat peta bisnis yang harus dilalui organisasi mencapai tujuan yang diinginkan. Tanpa adanya peta yang jelas, maka organisasi bisnis sedang kehilangan arah bisnis.
Terkadang dijumpai tidak sedikit organisasi yang melupakan perencanaan, mereka langsung tancap gas melakukan aktivitas bisnis. Akibatnya organisasi banyak membuang energi, waktu dan sumber daya.
Pengertian Strategi Marketing
Strategi marketing merupakan rencana keseluruhan dari organisasi bisnis melalui wawasan ke depan untuk jangka panjang yang bertujuan mencapai competitive advantages berkelanjutan yang disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.
Dengan demikian strategi marketing cakupannya luas yang melibatkan segala hal, mulai dari bagaimana perusahaan memposisikan merek, kreativitas produk, menjadi mitra strategis, hubungan dengan media, pendekatan bauran pemasaran, taktik pemasaran dan memanfaatkan saluran pemasaran.
Semua itu diarahkan pada pemenuhan keinginan dan kebutuhan konsumen, sehingga dapat meraih pelanggan baru, mempertahankan pelanggan lama dan meningkatkan pelanggan menjadi setia (customer loyalty).
Perusahaan sebaiknya telah mengetahui bagaimana perilaku pelanggan dan paham harus melakukan apa kepada para pelanggannya.
Perlakukan pelanggan bagaikan “orang dalam” yang akan banyak membantu organisasi, tidak ubahnya karyawan, mereka juga aset berharga yang akan menentukan kelangsungan bisnis.
Organisasi perlu menyediakan media komunikasi dengan pelanggan dan memberikan penghargaan dan acara-acara yang menarik untuk pelanggan.
Keterlibatan dan kedekatan pelanggan dengan merek akan berdampak positif. Pelanggan dapat memberikan masukan kepada organisasi dan dapat memberikan informasi mengenai upaya-upaya organisasi untuk mewujudkan customer satifaction.
Berikut paling tidak ada 6 cara menyusun strategi marketing sebagai acuan dalam meingkatkan penjualan dan meraih keuntungan yang maksimal:
Pertama, Tingkatkan nilai
Langkah pertama yang dilakukan adalah organisasi merumuskan nilai-nilai yang terkandung dalam merek. Carilah nilai-nilai yang unik dan tidak dimiliki pesaing, namun dapat menjawab harapan konsumen.
Misalnya jika ada toko baju yang dapat melayani penggantian barang yang sudah dibelanjakan konsumen, itu menjadi sesuatu yang bernilai bagi pelanggan.
Kedua, Identifikasi harapan pelanggan
Organisasi hendaknya memanfaatkan riset konsumen untuk mengetahui keinginan, kebutuhan dan harapan konsumen. Jangan sampai perusahaan memberikan produk atau layanan yang konsumen tidak kehendaki.
Untuk mengetahui harapan pelanggan dapat dilakukan melalui pendekatan khusus agar pelanggan dapat terbuka dan jujur.
Ketiga, mengidentifikasi pesaing
Mengidentifikasi pesaing dengan melihat produk atau layanan pesaing yang sejenis. Pendekatan yang dilakukan dapat menggunakan SWOT Analysis, yaitu mengetahui kekuatan dan kelemahan internal organisasi dan memahami peluang dan ancaman di luar organisasi.
Ketahui apa saja yang dilakukan pesaing dan sejauh mana persepsi pelanggan terhadap produk pesaing. Hal ini penting untuk menggunakan celah yang tidak dimiliki pesaing sebagai suatu strategi.
Keempat, Identifikasi target market
Keputusan target market dapat mengubah komunikasi merek terhadap konsumen. Data-data berikut akan membantu dalam melakukan pendekatan seputar demografi konsumen, misalnya jenis kelamain, usia, tempat tinggal, pendidikan, hobi, pekerjaan, selera dan sebagainya. Saluran media sosial apa yang biasa digunakan?
Kelima, Buatlah tujuan dan anggaran
Menentukan tujuan organisasi dengan memenuhi kriteria SMART yang terdiri dari spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan dan adanya target waktu.
Lalu susunlah anggaran yang disesuaikan dengan target penjualan. Anggaran sebaiknya yang dapat mendorong dalam penjualan baik untuk aktivitas promosi maupun gimmick untuk konsumen.
Keenam, Analisis hasil
Setelah melakukan semuanya maka yang peru dilakukan adalah membuat analisis hasil dari strategi pemasaran yang telah disusun dan dijalankan.
Sampai disini masih ada kesempatan untuk melakukan perbaikan-perbaikan strategi yang disesuaikan dengan hasil dan dinamika pasar yang terjadi.
Analisis dapat dilakukan dalam jangka pendek (bulanan), jangka menengah (tiga -enam bulanan), dan jangka panjang (satu tahun).
***
Perubahan perilaku konsumen dan manuver pesaing patut diwaspadai organisasi. Terlambat dalam melakukan analisis dan menyusun strategi marketing akan berdampak pada sulitnya mengangkat merek menuju top of mind yang terlanjur menurun.
Melibatkan pelanggan (co-creation) dalam perencanaan produk dan merancang komunikasi marketing menjadi bagian penting untuk dapat menghasilkan produk atau layanan yang benar-benar sesuai harapan pelanggan bahkan melebihi ekspektasi pelanggan.
Inisiatif dari top manajemen patut ditunggu untuk dapat mengerahkan sumber daya dan SDM agar berkolaborasi untuk menentukan arah bisnis secara bersama-sama dan dilakukan dengan penuh komitmen untuk bisnis jangka panjang dan berkelanjutan.
Rujukan:
- Mayple.com. The Ultimate Guide to Marketing Strategy: How to 10x your ROI.
- Barone, Adam. (2021). Marketing Strategy. Investopedia.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H