Pertama, Orientasi pelanggan
Organisasi perlu segera mengubah mindset dari berorientasi pada produk dan berpindah berorientasi ada pelanggan. Jika dahulu departemen R&D memegang kendali bisnis untuk menciptakan produk yang unggul. Namun sekarang bergeser departemen R&D fokus pada riset pelanggan, untuk mengetahui keinginan, kebutuhan dan seberapa besar pelanggan yang puas atas produk atau layanan.
Kedua, Pendekatan terintegrasi
Bisnis berorientasi pada pelanggan menjadi visi organisasi yang harus disepakati bersama dan dijalankan penuh dengan komitmen dan konsistensi. Tujuan dapat terwujud jika seluruh departemen yang ada menyadari dan melakukan dengan kesungguhan bahwa muara pemasaran modern berada pada kepuasan pelanggan.
Ketiga, Perspektif jangka panjang
Bahwa apa yang dikerjakan organisasi untuk berjuang memberikan kepuasan pelanggan adalah merupakan rangkaian langkah keberlangsungan bisnis. Semakin banyak pelanggan puas akan meningkatkan pelanggan setia dan itu akan semakin memperpanjang umur suatu bisnis. Pelanggan adalah aset bernilai perusahaan dan menjadi kendali organisasi.
Keempat, Volume penjualan
Tidak dapat dipungkiri volume penjualan merupadan side effect dari kerja keras organisasi untuk mewujudkan kepuasan pelanggan. Jika perusahaan gagal menciptakan para pelanggan setia maka volume pejualan akan semakin jauh dicapai. Dari penjualan yang meningkat akan meningkatkan keuntungan perusahaan.
***
Era digital, perubahan perilaku konsumen dan tingginya tingkat persaingan bisnis telah memaksa perusahaan untuk memikirkan kepuasan pelangan. Rupa-rupanya tidak cukup perusahaan hanya menciptakan produk yang unggul, namun tidak memenuhi harapan pelanggan.
Sudah waktunya organisasi bisnis memberikan perhatian khusus kepada departemen R&D untuk melakukan survei pelanggan dan menciptakan produk atau layanan yang benar-benar dibutuhkan konsumen dan mencapai tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi.