Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ini 3 Variasi "Hybrid Work Model" dalam Bisnis

31 Oktober 2021   21:08 Diperbarui: 2 November 2021   08:26 2850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Info grafis hybrid work remote (Sumber cr-t.com)

Selama pandemi bagimana pengalaman kamu berkerja dari rumah? Awalnya mungkin menemui kesulitan, namun lama-lama menjadi terbiasa.

Misalnya memberikan laporan menggunakan hard copy dan bertemu langsung: menjelaskan, berdiskusi dan menyimpulkan. Namun ketika pandemi semua dapat dilakukan secara digital dan online.

Demikian juga melakukan rapat agak canggung manakala dilakukan secara online melalui platform zoom meeting. Tetapi sekarang jika ada karyawan yang berjauhkan dengan mudah kita melakukan zoom meeting, kapan saja, waktu, dan jarak tidak menjadi kendala.

Pada awal pandemi para profesional membicarakan bagaimana cara bekerja work from home, kini ketika pandemi mulai menurun, isu yang muncul adalah work hybrid model. Bagaimana mengkombinasikan secara offline dan online.

Pada waktu pandemi manajemen tidak dapat memaksa karyawan untuk bekerja di kantor, begitu pula sebaliknya saat pandemi mulai berakhir perusahaan tidak dapat memaksa karyawan bekerja di rumah. Maka sebagai solusinya adalah bekerja dengan cara menggabungkan antara bekerja di rumah dan di kantor.

Mari kita mengulik apa itu hybrid work model.

Pengertian hybrid work model

Hybrid word model merupakan suatu model cara bekerja dengan menggabungkan antara bekerja di kantor dan bekerja di rumah (work from home). Tentunya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan pekerjaan yang harus dilakukan karyawan. Dalam penerapannya masing-masing organisasi memiliki ciri yang berbeda, dan tidak ada petunjuk yang baku.

Survey model kerja pasca pandemi

Survey terbaru yang dirilis oleh Harvard Business School (HBS) Online menunjukkan bahwa bekerja secara online pada waktu pandemi dinilai berhasil. Banyak profesional mengalami kemajuan dan pertumbuhan bekerja di tempat kerja maupun secara work from home.

Tampaknya ketika situsi sudah normal para profesional masih menghendaki bekerja dari rumah. Mereka menginginkan bekerja secara fleksibel, dilakukan ditempat kerja dan dilakukan di rumah secara bergantian.

Survey yang dilakukan HBS Online mengambil sampel 1.500 profesional yang menerapkan pola kerja work from home selama pandemi, dari periode satu tahun yaitu Maret 2020 hingga Maret 2021.

Hasilnya para profesional mengalami keberhasilan baik secara individu maupun organisasi. Karyawan dapat menjaga kesehatan di rumah, tetapi pekerjaan kantor dapat diselesaikan dengan baik. Banyak profesional merindukan rekan-rekan kerja dan bertemu di tempat kerja. Namun, tetap saja mereka menginginkan pekerjaan lebih fleksibel.

Sebanyak 81% memilih bekerja secara hybrid work. Kemudian, sebanyak 27% berharap work from home penuh waktu, 61% menghendaki bekerja 2-3 hari dalam seminggu dilakukan di rumah, dan 18% menginginkan bekerja penuh waktu di kantor.

Variasi hybrid work model

Dalam implementasinya hybrid work dapat dilakukan dengan beberapa pilihan variasi, tentunya disesuaikan dengan bisnisnya, kesiapan sumber daya dan inftrastruktur IT yang tersedia.

Pertama, Remote first

Remote first atau bekerja secara jarak jauh dengan sedikit pengecualian, yaitu beberapa karyawan dapat bekerja di kantor. Variasi ini meyakini bekerja jarak jauh dapat efisien, memangkas beberapa pengeluaran, misalnya operasional di kantor. Sementara itu kantor dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain, misalnya display barang dan layanan pelanggan.

Kedua, Office occasional

Office occasional atau kantor sesekali adalah memadukan bekerja di rumah dan di kantor, dengan sesekali bekerja di kantor, misalnya dua kali seminggu. Variasi ini menjawab kegelisahan manajemen akan kehilangan kontak dengan karyawannya, dan ingin adanya kebersamaan antar karyawan.

Ketiga, Office first remote allowed

Office first remote allowed atau kantor pertama dan jarak jauh diperbolehkan adalah bekerja di kantor menjadi yang utama, namun diperbolehkan bekerja dari rumah. Variasi ini cocok ketika para pemimpin berada di kantor. Bisa juga departemen tertentu berada di kantor, misalnya bagian produksi sedangkan bagian penjualan bekerja secara jarak jauh.

Info grafis hybrid work remote (Sumber cr-t.com)
Info grafis hybrid work remote (Sumber cr-t.com)

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Manajemen perlu menemukan keseimbangan yang tepat untuk membagi karyawan mana yang bekerja di rumah dan di kantor. Selain itu manajemen dapat menganalisis efektivitas interaksi karyawan dengan anggota tim.

Manajemen segera mempersiapkan sistem yang terintegrasi antar departemen dan antar karyawan untuk kelancaran komunikasi, pelaporan dan saluran rapat. Lakukan dan amati prosesnya dengan melakukan perbaikan-perbaikan.

***

Penetrasi internet, ketersedian perangkat laptop/smarphone dan banyaknya platform media sosial memungkinkan perusahaan menerapkan hybrid work model. Kemudahan komunikasi jarak jauh juga dapat mendorong perusahaan melakukan ekspansi bisnis.

Bekerja secara jarak jauh juga dapat mengurangi biaya operasional karyawan dan kantor. Yang perlu mendapat perhatian adalah kesiapan sumber daya manusia dalamberkomunikasi dan melakukan koordinasi secara digital dan online.

(Kris Banarto)

Rujukan:

Griffis, Haylle. (2021). "What Is a Hybrid Work Model, and How Do We Make It Work?" Builtin.com.

Harvard Business School 9HBS) Online. (2021). "Online Survey Most Professionals Have Excelled While Working From Home"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun