Salah satu kekuatan organisasi TNI dan Polri adalah para prajurit dari berbagai tingkatan mendapatkan pendidikan terlebih dahulu.
Misalnya di TNI ada pendidikan Secata (Sekolah Calon Tamtama) menempuh pendidikan selama 7 bulan dengan pangkat Prajurit Dua (Prada). Kemudian Secaba (Sekolah Calon Bintara) lama pendidikan 5 bulan dengan pangkat Sersan Dua (Serda). Sedangkan jalur Akademi Militer dengan durasi pendidikan 4 tahun berpangkat Letnan Dua (Letda) dan bergelar akademik S.ST.Han.
Selama pendidikan para calon prajurit ini ditempa baik secara fisik, pengetahuan, sikap, mental dan jiwa sebagai seorang prajurit yang memiliki integritas dan wawasan kebangsaan serta berani berkorban demi keutuhan, ketahanan dan keamanan bangsa.
Pendidikan yang cukup tersebut menjadikan para prajurit memiliki visi, misi dan nilai-nilai yang hampir sama ketika mereka sudah mengabdi di berbagai kesatuan. Ibarat sebuah orkestra para prajurit ini sudah mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk menciptakan harmonisasi yang indah.
Maka tidak berlebihan kalau kita dapat mengatakan bahwa organisasi TNI dan Polri menjadi salah satu organisasi yang solid. Bisa dikatakan kemajuan organisasinya ditentukan oleh para komandan yang memimpinnya, baik ditingkat komandan regu, komandan detasemen hingga Kepala Satuan atau Panglima.
Mengapa demikian? Karena sumber daya telah disiapkan dengan baik, mulai rekrutmen yang ketat dengan standarisasi yang tinggi, pendidikan yang baik, sehingga menghasilkan lulusan yang dapat diandalkan. Selanjutnya tinggal bagaimana para komandan mengarahkan dan membina para prajurit itu.
Bagaimana dengan organisasi bisnis? Sementara itu organisasi bisnis dengan karyawan dari berbagai latar belakang kurang mendapatkan porsi pelatihan memadai sewaktu memasuki dunia kerja, bahkan untuk level tertentu tidak mendapatkan pelatihan terlebih dahulu.
Lalu bagaimanakah perusahaan perlu menyikapi? Yuk kita akan pelajari keberagaman organisasi.
Pengertian Organizational Diversity
Organizational diversity atau keberagaman organisasi adalah suatu organisasi yang terdiri dari karyawan dengan latar belakang yang berbeda. Mulai dari perbedaan usia, tingkat pendidikan, suku, budaya, agama, gender, fisik dan latar belakang keluarga.
Keberagaman dalam organisasi jika dikelola dengan baik akan memeroleh berbagai pandangan, keahlian, kemampuan dan berbagai hal lainnya untuk menghadapi tantangan bisnis. Namun jika salah mengelola akan menimbulkan permasalahan, seperti kurangnya kerja sama, buruknya komunikasi, hingga adanya politik dalam organisasi.
Joni Davis, Chief Energy Diversity and Inclusion Officer Duke, mengatakan bahwa perusahaan yang beragam seringkali lebih inovatif, kreatif dan produktif . Karena karyawan berasal dari berbagai latar belakang dan pengalaman, yang dapat membuat individu memiliki cara unik dalam bekerja.