"Leadership is not domination, but the art of persuading people to work toward a common goal."- Daniel Goleman, Emotional Intelligence
Menurut psikolog dan penulis dari AS, Daniel Goleman gaya kepemimpinan manajer dapat bertanggung jawab hingga 30% dari profitabilitas perusahaan. Meskipun ungkapan tersebut perlu studi lebih lanjut, namun mengindikasikan pentingnya kepemimpinan manajer dalam menentukan keuntungan bisnis dalam perusahaan.
Organisasi terkadang terlanjur nyaman dengan para manajer yang telah dimilikinya. Mereka tidak melakukan evaluasi menyangkut kinerja para pemimpin level menengah itu. Mungkin karena bisnis masih bertumbuh dan keuntungan perusahaan yang memadai. Padahal bisa jadi kompetitor dapat membukukan laba yang lebih besar.
Dari sisi kepemimpinan para manajer ini lemah dan tidak mampu memberdayakan sumber daya yang ada secara maksimal, seolah-olah ia sudah bekerja all out dan merasa puas atas apa yang telah dicapainya. Sementara pemimpin puncak tidak melihatnya itu sebuah kemunduran, jika tidak mau disebut stagnasi.
Sales Leadership Traps
Departemen penjualan sebagai salah satu penopang organisasi, dibutuhkan para pemimpin penjualan yang memiliki kepemimpinan yang andal. Namun sering kali ditemui para pemimpin ini mengalami jebakan kepemimpinan penjualan atau sales leadership traps.
Ada beberapa alasan mengapa pemimpin dapat terjebak. Mungkin karena ketidaktahuannya, namun bisa juga karena dijebak oleh tim sehingga tidak berdaya. Jika sudah demikian tidak mudah untuk keluar dari jebakan, seperti capung yang terjebak dalam sarang laba-laba.
Berikut ini setidaknya ada 5 sales leadership traps yang patut diwaspadai para pemimpin penjualan:
Pertama, Terlalu percaya pada tim
"Tenang bos nanti pasti jualan, kita sadar kok tugas sales apa, kalau tidak jualan tidak bisa makan", demikian kata-kata yang keluar dari mulut sales untuk menenangkan bos berkaitan dengan penjualan.
Sebagai seorang manajer harus hati-hati untuk menerima pernyataan dari bawahan yang dapat menjadi jebakan untuk tidak melakukan apa-apa, sedangkan kondisi tim sedang tidak bergairah dalam penjualan dan membutuhkan kehadiran pemimpin.
Manajer dapat menganalisis kinerja penjualan sebelumnya dan memprediksi penjualan yang akan datang. Selain itu juga dapat mempelajari penjualan para pesaing dan membuat strategi penjualan yang efektif.