Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ini 5 Langkah Strategic Agility Menjawab Ketidakpastian Bisnis

17 September 2021   14:31 Diperbarui: 19 September 2021   20:14 2070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
J.Co Donuts dan Dunkin' Donuts (sumber burpple.com/growlermag.com) 

Organisasi bisnis harus dapat menganalisis perubahan pasar dan mengantisipasi ancaman pesaing baru.

Jika kamu penggemar donat apakah masih menyukai Dunkin' Donuts atau sekarang beralih ke J.CO Donuts?

Hasil sebuah jajak pendapat pada Forum Kaskus yang menanyakan manakah yang akan dipilih dari dua merek donat tersebut? Jawabnya adalah 58 persen penikmat donat tanah air memilih J.CO, sedangkan 19% menyukai Dunkin dan 22% mengaku suka keduanya. (Berempat.com, 05/09/2018)

Jika jajak pendapat tersebut mewakili para penggemar donat, dapat disimpulkan bahwa Dunkin' Donuts sedang mendapat ancaman baru dari kompetitor. Sedangkan J.CO Donuts yang dirintis Jhonny Andrean menjadi pendatang baru yang mampu menggeser brand lama.

Dunkin' Donuts yang merupakan waralaba berasal dari negeri Paman Sam pertama kali membuka gerai di Indonesia tahun 1985 di Jalan Hayam Wuruk Jakarta. Kini merek berlogo DD itu sudah memiliki 200 gerai yang tersebar di Jawa, Bali, Sumatera dan Sulawesi.

Sedangkan J.CO Donuts yang melakukan opening pertama kali di Supermall Karawachi Tangerang, Banten tahun 2005 itu mengklaim telah memiliki 232 gerai yang tersebar di seluruh nusantara. Selain itu melakukan ekspansi di Singapore, Malaysia, Filipina, Arab Saudi dan China sejumlah 37 gerai.

J.CO Donuts walaupun sama-sama menawarkan donat seperti Dunkin' Donuts, namun ia membuat diferensiasi. Jika Dunkin lebih pada donat klasik yang padat tetapi J.CO lebih modern, donat lebih lembut dan banyak varian topping.

Brand berlogo burung merak itu mengusung konsep boutique bakery dan coffe shop ditunjang dengan konsep open kitchen, yang membuat konsumen di sekitar gerai J.CO sudah mencium aroma bakery.

J.Co Donuts dan Dunkin' Donuts (sumber burpple.com/growlermag.com) 
J.Co Donuts dan Dunkin' Donuts (sumber burpple.com/growlermag.com) 

Akankah Dunkin' Donuts masih bertahan dengan model bisnis yang saat ini dilakukan? Dunkin terkesan tergeser oleh J.CO. Gerai Dunkin banyak ditemukan di spot kelas dua sementara pesaingnya menempati tempat-tempat berkelas.

Kasus bisnis donat menyadarkan kita untuk selalu mewaspadai akan munculnya pesaing baru. Namun di sisi lain perusahaan yang mampu membuat produk berbeda, unik dan konsep yang menarik mampu memikat pelanggan sekalipun itu brand lokal.

Berikut ini kita akan belajar sedikit mengenai Strategic Agility

Pengertian Strategic Agility

Strategic agility adalah suatu kemampuan organisasi untuk melihat perubahan di internal dan eksternal perusahaan atau lingkungan bisnis di mana bisnis beroperasi.

Strategic Agility atau kelincahan strategis berbicara mengenai konsistensi bisnis yang kompetitif dengan mengenali pasar dan memanfaatkan peluang yang ada. Namun tetap mengidentifikasi kemungkinan ancaman bisnis dari luar.

Strategic agility menuntut pemimpin bisnis peka mengenali perubahan pasar yang dapat menyebabkan kebaikan atau keburukan bagi organisasi bisnis. Melakukan analisis dan membuat strategi dengan ide-ide yang baru.

Pilihan startegic agility hanya dua yaitu menjadi yang pertama untuk melakukan perubahan dengan cepat atau memilih menjadi pengikut dengan cepat pula. Ke dua pilihan itu dilakukan dalam menciptakan layanan, produk dan penawaran baru kepada pelanggan.

Pemimpin organisasi yang tidak memiliki kompetensi akan lamban dalam bertindak sehingga menyebabkan organisasi lengah dalam mengantisipasi perubahan pasar. 

Akhirnya perusahaan mengalami penurunan penjualan dan keuntungan. Sebaliknya organisasi yang gesit, cepat dan cerdas akan dapat mengikuti perubahan pasar dengan baik.

Case Study Apple Company

Tahun 1997 perusahaan Apple besutan Steve Jobs yang sempat ditinggalkannya hampir mengalami kebangkrutan dan berencana menutup bisnisnya karena mengalami kerugian sebesar USD 1 miliar. Kehadiran kembali Steve Jobs dalam memimpin Apple menghadapi tugas berat.

Jobs kemudian menjalin kerja sama dengan Microsoft yang dikomandoi Bill Gates. Microsoft bersedia berinvestasi USD 150 juta. Dengan dana segar itu membuat Steve Jobs leluasa mengendalikan bisnisnya. 

Ia melakukan gebrakan-gebrakan antara lain memecat 3.000 karyawan dan memberhentikan produksi 70% gadget Apple yang tidak marketable. Langkah tersebut berhasil membawa Apple sukses hingga saat ini.

Steve Jobs dan Bill Gates (sumber foto ist dalam Kompas.com)
Steve Jobs dan Bill Gates (sumber foto ist dalam Kompas.com)

Apa jadinya jika Steve Jobs membiarkan Apple bangkrut? dan tidak melakukan tindakan out of the box dengan melakukan lobi kepada Bill Gates? Di sini Jobs cerdas melakukan pendekatan kepada Microsoft yang sejatinya merupakan saingan bisnisnya.

Lalu apa yang harus dilakukan perusahaan di tengah ketatnya persaingan dan perubahan pasar? Berikut setidaknya ada 5 (5A) langkah yang perlu dilakukan berkaitan startegic agility:

Pertama, Analisis

Kamu sebaiknya menganalisis kelebihan yang ada dalam internal organisasi, kelebihan itu menjadi modal kuat untuk mengubah sasaran bisnis. Namun perhatikan juga kelemahan yang ada dalam organisasi dan segera lakukan pembenahan sebelum organisasi berhenti bertumbuh. Jadi kembangkan kelebihan dan kurangi kelemahan internal organisasi.

Kedua, Antisipasi

Sebagai pebisnis kamu jangan puas dengan kinerja organisasi dan reputasi brand. Bisa saja dengan tiba-tiba ada pesaing baru dengan produk atau layanan yang lebih menarik dari bisnis kamu. Atau perubahan pasar yang begitu cepat di tengah bisnis serba digital. Jadi lakukan antisipasi lingkungan bisnis dengan cermat.

Ketiga, Adaptasi

Setiap kali ada perubahan teknologi maka segera mempelajari dan melakukan adaptasi agar tidak ketinggalan zaman. Salah satu bank yang rajin melakukan adaptasi teknologi adalah BCA, misalnya mengembangkan digital banking myBCA yang berlokasi di mal, membuka rekening melalui video banking secara self service dan dompet elektronik SAKUKU yang dapat diakses melalui smartphone.

Keempat, Adopsi

Adopsi yang dilakukan oleh organisasi bisnis adalah dengan cara melibatkan pelanggan dalam pengembangan produk dan pemasaran. Misalnya perusahaan mainan Lego yang dapat melibatkan komunitas orang dewasa yang menyukai balok-balok plastik bernama AFOL (Adult Fans of Lego), untuk memberikan masukan mengenai pengembangan produk yang bermanfaat bagi kelangsungan bisnis Lego.

Kelima, Agresif

Perubahan bisnis hendaknya dapat di respons dengan cepat oleh organisasi bisnis dan mengambil tindakan agresif. Itulah yang dimanfaatkan supermarket Super Indo di tengah tutupnya gerai Giant Hypermart. Di beberapa tempat perusahaan yang didirikan Salim Group ini menggantikan posisi Giant. Bisa jadi ia berusaha menggaet pelanggan secepatnya yang ditinggalkan Giant.

***

Itu tadi 5 langkah yang perlu dilakukan organisasi untuk meningkatkan strategic agility agar bisnis dapat lentur mengikuti perkembangan pasar dan dapat bertahan dari gempuran kompetitor.

Para pemilik bisnis dan pemimpin organisasi harus mampu mengembangkan sumber daya manusia agar memiliki kompetensi, kapabilitas dan kapasitas yang memadai serta mampu menghadapi bisnis yang tidak pasti. 

(Kris Banarto)

Rujukan:

Kompas.com

Cmoe.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun