Dalam implementasinya model bisnis O2O tidak saja online to offline, namun dapat juga dilakukan sebaliknya yaitu offline to online. Selama bisnis dilakukan dengan cara mengintegrasikan antara online dan offline maka model bisnis tersebut termasuk kategori O2O.
Menjadi poin tersendiri ketika perusahaan telah membangun bisnis cukup lama sehingga brand sudah di kenal masyarakat baik yang berbasis online maupun online, sehingga tinggal mengintegrasikan dua platform tersebut yaitu online dan offline.
Model Online to Offline
Model bisnis online to offline yang perlu dilakukan perusahaan adalah membangun platform e-commerce terlebih dahulu. Promosi dan penjualan dilakukan secara online. Kemudian perusahaan membuka toko secara fisik yang akan berfungsi sebagai display produk, pengambilan barang dan pelayanan kepada pelanggan.
Perusahaan e-commerce dari China, Alibaba telah melakukan model bisnis ini tahun 2014 dengan menginvestasikan dana kurang lebih RMB 4.3 milyar kepada perusahaan Intime Retail Group. Bahkan tahun 2017 mengakuisisi perusahaan jaringan ritel terbesar di China tersebut senilai US $ 2,6 miliar.
Model Offline to Online
Model bisnis offline to oline yang dilakukan perusahaan pertama kali adalah mendirikan toko secara fisik, melakukan promosi, penjualan dan pelayanan kepada para pelanggan secara tatap muka. Berjalannya waktu maka perusahaan membangun e-commerce, yang akan mendukung dalam promosi dan penjualan.
Matahari Department Store yang memiliki 148 gerai dan tersebar di 76 kota di seluruh Indonesia, mendirikan situs perdagangan elektronik tahun 2015 dengan nama MatahariMall.com dan tahun 2018 e-commerce tersebut dilebur ke dalam platform Matahari.com.
***
Pandemi Covid-19 selama satu tahun lebih dan era digital telah mendorong perusahaan untuk cepat membangun platform e-commerce yang transparan, mudah di gunakan dan pengiriman barang yang cepat.
Namun di sisi lain pelanggan juga membutuhkan bukti fisik (psysical evidence) suatu barang, yang harus dijawab oleh perusahaan dengan mendirikan toko atau merchant yang representatif. Toko tersebut dapat berfungsi untuk display barang, pelayanan purnajual dan pengiriman barang.
Di beberapa perusahaan e-commerce masih ditemui pengaduan konsumen yang hanya dilayani oleh mesin, sehingga kerap kali pelanggan tidak mendapatkan kepuasan dalam pelayanan, sebaiknya perusahaan menempatkan para tenaga customer service yang andal. Atau bisa juga pelayanan pelanggan dilakukan di toko fisik.
Model bisnis O2O akan menjadi alternatif bisnis yang prospektif di tengah tatanan budaya new normal pasca pandemi. Masyarakat semakin terbiasa untuk berbelanja secara online dengan dukungan internet dan gawai pintar sebagai media bertransaksi.