Sebuah survei yang dilakukan oleh PricewaterhouseCoopers International Limited (PwC) terhadap 699 CEO (Chief Executive Officer) dari 67 negara, mengenai tren model bisnis pasca pandemi, menunjukkan mayoritas CEO percaya akan terjadi kolaborasi jarak jauh (78%), sistem otomatisasi (76%), lebih sedikit karyawan yang bekerja di kantor (61%) dan model bisnis digital (61%).
Belajar dari peristiwa pandemi para CEO memahami akan pentingnya membangun ketahanan dalam model operasi bisnisnya. Mereka akan mengadopsi praktik bekerja secara digital dan mengganti supply chain yang tahan terhadap guncangan.
Hikmah dari pandemi menyadarkan para pemimpin bisnis terhadap dukungan kepada kesehatan dan keselamatan karyawan (92%), kesejahteraan karyawan (61%), dan dukungan keuangan (24%).
Kemudian pemimpin bisnis yang memberikan kontribusi kepada masyarakat sebesar 42%, mengurangi gaji mereka sendiri (32%), memaksimalkan retensi karyawan (36%). Para CEO yakin dukungan terhadap karyawan akan berdampak positif pada reputasi jangka panjang organisasi.
Shifting atau pergeseran teknologi yang cepat dan bekerja secara fleksibel menjadi faktor yang berharga bagi banyak organisasi. Apa pun model bisnis yang akan dilakukan akan berorientasi pada karyawan dan reputasi perusahaan.
Sebesar 61% pemilik bisnis percaya akan terjadi penurunan jumlah kepadatan karyawan yang masuk kerja. Memperkirakan akan terjadi urbanisasi (34%), sedangkan 38% meyakini itu hanyalah sementara.
Mengenai dukungan pemerintah 57% CEO percaya intervensi negara hanya sementara, sekitar 30% yakin akan dilanjutkannya dukungan pemerintah dan sebesar 25% memilih menolak dukungan pemerintah.
Para CEO mungkin telah merasa melewati masa kritis selama pandemi. Mereka memiliki pengalaman dalam menjalankan organisasi bisnis, menerapkan strategi jangka pendek maupun jangka panjang.
Model Bisnis Pasca Pandemi
Hasil dari penelitian di atas dapat di implementasikan ke dalam organisasi bisnis. Paling tidak terdapat 5 ciri model bisnis pasca pandemi.
Satu, Bekerja jarak jauh
Himbauan dan larangan yang dilakukan pemerintah untuk bekerja di rumah selama pandemi telah membentuk budaya baru karyawan untuk tidak harus bekerja di kantor. Ke depan bisa saja 3 hari bekerja dari rumah dan 2 hari di kantor. Kecuali perusahaan-perusahaan yang membutuhkan kehadiran karyawan.