"Harganya lebih murah dibandingkan dengan harga toko"Â demikian jawaban anak muda memberikan alasan ketika ditanya mengapa lebih memilih belanja secara online.
Selain itu dia juga mengaku dapat menjual barang second pada toko online. Ia kerap menjual sepatu dan gawai bekas ketika sudah bosan, setelah itu ia akan membeli barang yang baru.
Demikian salah satu perilaku konsumen di era digital saat ini. Bagaimana dengan kalian? Apakah sudah mulai beralih dari pembelian offline ke online?
Survei Transaksi Online
Menurut riset dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang dilakukan pada 2 hingga 12 Juni 2020 terhadap 7.000 responden via wawancara kuesioner, mencatat beberapa alasan konsumen berbelanja secara online.
Alasan yang paling banyak adalah harganya lebih murah dibandingkan dengan harga toko. Alasan kedua bahwa belanja online dapat dilakukan di mana saja (13,2%), belanja online lebih cepat dan praktis (10.3%), toko online banyak menawarkan diskon dan promo (8,3%).
Bahkan selama masa pandemi dan PPKM sekali pun penjualan melalui e-commerce meningkat tajam. Salah satunya adalah Tokopedia, menurut Ekhel Chandra Wijaya sebagai External Communications bahwa kenaikan transaksi didorong oleh digitalisasi dan teknologi telah bertransformasi dari sekedar untuk nilai tambah menjadi kebutuhan.
Indonesia Pengguna E-Commerce Tertinggi di Dunia
Sedangkan survei yang dilakukan oleh We Are Social pada April 2021 menempatkan Indonesia pada posisi paling wahid dalam menggunakan e-commerce yaitu sebesar 88.1%, berturut-turut disusul oleh Inggris (86,9%), Filipina (86,2%), Thailand dan Malaysia (85%), Jerman, Irlandia dan Korsel (84%), Italia dan Polandia (82%).
Data tersebut akan terus berkembang, apalagi populasi penduduk Indonesia sebesar 270 juta, akan menjadi pasar potensial. Rentang pengguna internet dan transaksi online juga cukup lebar dari usia 16 hingga 64 tahun (GlobalWebIndex).
Survei Model Bisnis Pasca Pandemi
Pandemi di dunia yang sudah berlangsung hampir dua tahun telah mengubah perilaku dalam bekerja dan berbelanja. Masyarakat sudah terbiasa dengan bekerja di rumah dan berbelanja secara online.