Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Author: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024).

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Perlukah Manajer Mengukur Employee Satisfaction?

16 Agustus 2021   07:27 Diperbarui: 24 Agustus 2021   07:44 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah jawaban terkumpul kamu dapat mengolah jawaban dengan rumus.

Tingkat Kepuasan = (Total Skor Jawaban/Jumlah Soal -1)/9 x 100

Misalnya total skor jawaban 90, maka hasilnya (90/10-1)/9 x 100 = 88.9 jadi total skor 88.9.

Skor 90 -100 berarti karyawan dengan kategori puas, skor 70-80 adalah karyawan rata-rata yang perlu ditingkatkan menjadi puas dan jangan sampai turun ke kategori terbawah. 

Skor 0-6 adalah kategori terbawah, karyawan yang tidak puas atas pekerjaannya dan berpotensi menjadi toxic atau racun.

Kamu juga dapat mempelajari pertanyaan mana saja yang skornya cukup rendah, berarti bagian tersebut yang perlu mendapatkan perhatian dan perlu adanya perbaikan.

...

Melalui survei kepuasan karyawan, kamu tidak penasaran dan meraba-raba mana karyawan yang sudah puas dan belum. 

Informasi yang diperoleh dapat menjadi data penting untuk memberikan masukan kepada manajemen dan membuat strategi human resources yang tepat.

Data yang ada tanpa follow-up akan menjadi data yang mati. Maka segera merumuskan langkah-langkah strategis bersama dengan departemen terkait. Akan menjadi lebih baik jika ada rencana kerja disertai dengan rencana aksi dan target pencapaian. (Kris Banarto)

Rujukan: Blog.hubstaff.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun