Di dalam menumbuhkan trust and safety diperlukan effective communication yaitu berkaitan dengan kemampuan coach berkomunikasi secara lugas, sederhana dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien.
Berikut ini beberapa aspek yang berhubungan dengan effective communication:
Using Appropriate Language
Gunakan bahasa yang tepat, hindari istilah atau jargon yang berpotensi menimbulkan salah paham. Jangan menggunakan bahasa yang berpotensi menyinggung SARA.
Be Clear and Direct in Providing Feedback
Ketika coach menyampaikan feedback atau umpan balik sampaikan langsung dengan bahasa yang jelas, singkat dan padat. Feedback hanya diberikan sebagai hasil dari eksplorasi dan pengamatan coach selama proses coaching dan bukan merupakan asumsi pribadi.
Reframing
Setiap orang melihat dari realitas dari kerangka pandang tertentu. Reframing atau membingkai ulang bertujuan membebaskan pikiran kita dari keterbatasan skenario dengan memperluas perspektif. Misalnya memandang dari jendela ukuran 3x3 meter akan berbeda dengan memandang dari jendela berukuran 1x1 meter.
Metaphor and Analogy
Ungkapan klien menggunakan metafora (bahasa kiasan) dan analogi (perumpamaan) bisa memberikan informasi berharga yang dapat digali lebih lanjut. Misalnya ungkapan klien "Saya seperti hendak melangkah ke suatu tempat, namun kaki saya yang satu masih tersangkut."
"Coaching adalah perjalanan di mana coach dan klien saling menghormati peran dan tanggung jawab satu sama lain."
---
Keberhasilan coaching ditentukan dari seberapa besar trust dan safety antara coach dan klien. Walaupun ada timbal balik, namun coach harus berinisiatif untuk membangun kedekatan dan kemitraan dengan klien.
Komunikasi yang efektif dapat terwujud ketika coach menaruh empati yang besar kepada klien. Ia bersedia hadir sepenuhnya untuk mendengarkan dan melakukan eksplorasi tiada henti. Semakin banyak informasi maka semakin terbuka solusi. (KB)