Joe tidak menjadi pendengar yang baik, fokusnya hanya pada produk dan bukan pelanggan dengan segala latar belakang yang menyertainya yaitu keinginan, kebutuhan, pengakuan dan penghargaan diri.
"Dari semua pendengar yang buruk, yang paling buruk dan paling mengerikan untuk ditemui adalah orang yang suka mendengarkan yang ingin dia dengar, tidak hanya percakapan Anda, tetapi juga setiap orang di ruangan itu." Charles Dickens, penulis dari Inggris 1812-1870.
Menahan diri untuk berbicara dan menjadi pendengar yang baik memang tidak mudah. Kecenderungan kita mau mendengarkan orang lain berbicara dengan syarat pembicaraan itu menguntungkan bagi kita.
Jika pembicaraan menjemukan terkadang raut wajah kita menjadi berubah. Sementara kita menuntut orang lain mendengarkan pembicaraan kita, meski pun pembicaraan itu belum tentu menarik bari orang lain.
Listens Actively
Listens Actively atau mendengarkan secara aktif merupakan salah satu kemampuan yang wajib dimiliki oleh seorang coach. Listening atau mendengarkan merupakan tindakan aktif yang memerlukan usaha lebih besar dibandingkan dengan aktivitas berbicara.
Coach tidak hanya mendengarkan klien berbicara, namun bagaimana persepsi, keyakinan dan makna dibalik kata-kata tersebut. Ada banyak hal yang dapat digali dari klien bukan hanya sekedar kata-kata yang diucapkan.
Penyebab tidak Memiliki Listens Actively
Lalu apa saja yang membuat seorang coach tidak mendengarkan secara aktif?
Pertama, Judgment
Judgment diartikan sebagai penilaian coach terhadap klien dari sudut pandang pribadi. Coach tidak dapat mengenakan ukuran sepatu yang sama kepada kliennya. Terkadang apa yang disampaikan klien memiliki makna berbeda dari kata-kata yang diucapkan.
Kedua, Asosiasi
Asosiasi berupa pikiran yang menghubungkan cerita klien dengan pengalaman pribadi coach. Padahal pengalaman pribadi bersifat relatif dan tidak bisa disamakan dengan apa yang dialami oleh orang lain.
Ketiga, Asumsi
Asumsi sebagai anggapan atau dugaan yang ada pada diri coach yang belum tentu benar dengan realitas yang sesungguhnya. Asumsi biasanya timbul karena keyakinan pribadi berdasarkan pengalaman dan bukan merupakan kebenaran.