"Tujuan dari tujuan hidup bukanlah apa yang akan kamu ciptakan, tetapi apa yang akan kamu lakukan untuk menciptakannya." - Shannon L. Alder, penulis dan terapis.
Rasanya setiap manusia memiliki tujuan hidup, namun tidak sedikit yang hanya berhenti pada keinginan dan tidak berupaya meraih tujuan. Mudah-mudahan kamu tidak termasuk di dalamnya.
Ada beberapa orang telah berjuang tetapi ketika menemui rintangan mereka menghentikan perjuangannya dan pasrah begitu saja.
Kegagalan dalam meraih tujuan disebabkan beberapa faktor, salah satunya adalah kurang kuatnya tujuan yang berakibat lemahnya seseorang melakukan tindakan.
Tujuan yang dibangun atas kesadaran berdasarkan potensi yang dimiliki akan mempermudah seorang melakukan tindakan nyata.
Ada orang yang dapat merumuskan tujuan hidupnya seorang diri, namun ada juga yang tidak memiliki kemampuan untuk itu dan perlu dibantu orang lain.
Di sinilah pentingnya kehadiran coach untuk membantu coachee (orang yang di coach) menemukan tujuan dengan potensi yang dimiliki sehingga dapat merumuskan tindakan-tindakan yang efektif.
Coaching merupakan salah satu pendekatan dari berbagai pendekatan yang dewasa ini dikenal sebagai mentoring, training, counseling, dan consulting. Ternyata ada banyak ya?
Lalu apa saja perbedaan dari pendekatan-pendekatan tersebut? Yuk kita simak bersama.
Mentoring Vs Coaching
- Seorang mentor harus lebih ahli dibandingkan mentee (orang yang di mentor), sedangkan dalam coaching, seorang coach tidak harus lebih ahli dibandingkan coachee.
- Dalam mentoring hanya melibatkan komunikasi satu arah yaitu dari mentor kepada mentee, sedangkan coaching merupakan komunikasi dua arah bahkan meluas menjadi diskusi, eksplorasi dan penemuan ide-ide baru dari coachee.
- Kegiatan mentoring melibatkan transfer pengetahuan dan kecakapan, sedangkan coaching melibatkan perubahan mindset perilaku menuju hasil yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.
- Mentor mengajari mentee atau dengan kata lain mentee belajar dari orang lain (mentor), sedangkan coachee belajar dari dirinya sendiri dengan difasilitasi oleh coach.
Training Vs Coaching
- Training umumnya dilakukan secara formal di ruangan baik secara daring ataupun tatap muka, sedangkan coaching tempatnya fleksibel disesuaikan dengan kesepakatan bersama antara coach dan coachee.
- Agenda dalam training sudah fixed, sesuai dengan materi yang akan diajarkan, namun coaching agendanya dapat berubah sesuai dengan dinamika yang terjadi.
- Periode dalam training adalah jangka pendek antara hitungan berapa hari hingga minggu, sedangkan coaching berlangsung jangka panjang bisa dalam hitungan bulan sampai dengan tahun.
- Di dalam training tidak ada pendampingan dan pemantauan secara khusus, di dalam coaching akan ada pendampingan dan pemantauan.
Counseling Vs Coaching
- Counseling terjadi ketika ada masalah khususnya mengenai emosi dan psikologis, sedangkan coaching dilakukan ketika ada tujuan yang akan dicapai oleh coachee.
- Di dalam counseling fokus pada pembenahan masa lalu (past), dalam coaching fokus pada masa depan (future) ditandai dengan perubahan mindset dan perilaku.
- Counseling melibatkan terapi dan pendekatan remedial atau perbaikan, sedangkan dalam coaching melibatkan proses kreatif untuk membangkitkan kesadaran diri (self awereness)
- Tujuan counseling bergerak dari masa lalu ke masa kini (past to present), tujuan coaching bergerak dari masa kini ke masa depan (present to future).Â
Consulting Vs Coaching
- Biasanya konsultan lebih tahu daripada klien, namun dalam coaching antara coach dan coachee kedudukannya setara (kemitraan) dan secara bersama-sama mencari tahu.
- Konsultan sudah menyiapkan solusi untuk diterapkan, coach mengeksplorasi solusi dari pemikiran coachee.
- Konsultan umumnya fokus pada aspek bisnis, sedangkan coaching fokus pada proses perubahan.
- Konsultan berorientasi pada hasil, namun coaching berorientasi pada individu.