Integritas juga menyangkut kesatuan, kewibawaan, keutuhan moral, kejujuran dan etika. Pemimpin yang tidak memiliki integritas akan merusak reputasi dan kelangsungan organisasi.
4. Have Expertise
Pemimpin yang tidak ahli tidak akan terjadi transfer pengetahuan dari pemimpin kepada karyawan. Pemimpin layaknya sumber air yang tidak pernah kering, mengaliri pengetahuan kepada bawahan.
Adanya keahlian pemimpin juga akan memunculkan kepercayaan dari karyawan. Tanpa kepercayaan dari karyawan mustahil pemimpin dapat memengaruhi dan menggerakkan karyawan.
5. Provide Coaching
Pembinaan kepada karyawan layaknya orang tua yang mendidik anak-anaknya menuju kedewasaan. Pembinaan menjadi semangat pemimpin untuk mencetak pemimpin-pemimpin baru.
Pembinaan tidak terbatas pada pengetahuan dan ketrampilan yang berhubungan dengan pekerjaan. Namun juga sikap, karakter dan perilaku karyawan menuju kedewasaan.
6. Able to Organize
Pemimpin sebaiknya memiliki kemampuan mengorganisasi yaitu mengatur dan mengelola sumber daya dan melakukan skala prioritas kegiatan-kegiatan organisasi.
Pemimpin hendaknya menguasai dan menerapkan prinsip-prinsip manajemen organisasi meliputi Planning, Organizing, Actuating dan Controlling (POAC). Melakukan perbaikan organisasi secara terus menerus dan berkelanjutan.
---
Sudah waktunya pemimpin bukan menjadi majikan yang asal perintah. Namun sebaiknya menempatkan karyawan sebagai mitra yang setara untuk mewujudkan kemajuan organisasi.
Perilaku pemimpin pada tingkatan disukai oleh karyawan merupakan proses panjang yang harus diperjuangkan. Pemimpin harus bersedia belajar tentang apa pun juga, jangan sampai kemampuannya kalah dibandingkan karyawan. (KB)
Rujukan: Marketeers.com