Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengapa Orang Sales Lebih "Pede" Disebut Marketing?

11 Mei 2021   06:50 Diperbarui: 15 Mei 2021   10:26 1805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi istilah Sales dan Marketing (sumber Bisnis UKM.com)

Dalam sebuah wawancara di perusahaan ada peristiwa unik terjadi.

Pelamar mencantumkan posisi yang dilamar sebagai Marketing Executive. Setelah melewati tes tertulis dan dilanjutkan dengan wawancara, staf HRD menanyakan keahlian yang dimiliki berkenaan dengan posisi yang dilamar.

"Perusahaan kami membutuhkan seorang Marketing Executive yang berpengalaman membuat event dan memiliki keahlian mendesain promosi."

Si pelamar terkejut karena tidak memiliki keahlian itu, ia mencantumkan posisi Marketing Executive maksudnya sebagai tenaga penjualan. Rupanya ia sudah terbiasa menggunakan istilah tersebut supaya lebih keren. Tentu saja pelamar tidak diterima karena tidak sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan perusahaan.

Kejadian serupa juga ditemukan dalam penyebutan jabatan dalam kartu nama dengan menuliskan Marketing Executive, sementara tugasnya adalah menjual. Mengapa tidak mencantumkan jabatan sebagai Sales Executive?

Jika ditanya perihal tersebut ada yang mengatakan lebih PD (Percaya Diri) dipanggil Marketing daripada Sales. Sedangkan yang lain beralasan citra seorang Sales sudah buruk, dan ingin menggunakan istilah Marketing.

Rupa-rupanya kesalahan penyebutan tersebut tidak saja terjadi di antara orang-orang Sales, namun di dalam organisasi perusahaan, manajemen terkadang memilih istilah Marketing daripada Sales untuk menyebut para tenaga penjualan. Jadi sudah salah kaprah!

Ilustrasi istilah Sales dan Marketing (sumber Bisnis UKM.com)
Ilustrasi istilah Sales dan Marketing (sumber Bisnis UKM.com)

Pegertian Salesman

Sebelum menerjemahkan pengertian Sales atau penjual, terlebih dahulu kita perlu memahami pengertian penjualan.

Menurut Prof. Dr. Basu Swastha Dharmmesta, MBA, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi, yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan.

Dari terjemahan tersebut Salesman dapat dipahami sebagai  orang yang berprofesi sebagai penjual barang atau jasa dengan cara mempengaruhi orang atau konsumen. Di dalam menjalankan profesinya Salesman membutuhkan kualifikasi tertentu yaitu pengetahuan, keahlian dan sikap yang baik.

Pengertian Marketing

Pengertian Marketing menurut AMA (American Marketing Association) tahun 2017 adalah:

"Marketing is the activity, set of institutions, and processes for creating, communicating, delivering, and exchanging offerings that have value for customers, clients, partners, and society at large."

"Pemasaran adalah aktivitas, sekumpulan lembaga, dan proses untuk membuat, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat pada umumnya."

Pengertian Marketing Menurut Philip Kotler & Kevin Lane Kaller 2013

"Marketing is a social process involving the activities  necessary to enable individuals and organizations to obtain what they need and want through exchanges  with others and to develop on going  exchange relationships"

"Pemasaran adalah proses sosial yang melibatkan aktivitas yang diperlukan untuk memungkinkan individu dan organisasi memperoleh apa yang mereka butuh kan dan inginkan melalui pertukaran dengan orang lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran yang berkelanjutan."

Dari pengertian Sales dan Marketing tersebut di atas dapat disimpulkan adanya perbedaan yang jelas antara keduanya. Berikut beberapa perbedaan yang dapat di rangkum:

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Kesimpulan:

# Biasanya di dalam organisasi, departemen Sales digabung dengan departemen Marketing. Dengan job description departemen Sales mempunyai tim penjualan yang siap menjual produk. Sedangkan departemen Marketing terdiri dari staf marketing meliputi bagian R&D (Research & Development), CRM (Customer Relationship Management), PR (Public Relation) dan promosi. Divisi Sales & Marketing dipimpin oleh seorang Manager atau Direktur.

# Sales dan Marketing tidak dapat dipisahkan, namun saling berkaitan dan sinergi. Marketing bekerja terlebih dahulu yaitu mendesain produk, menciptakan produk dan melakukan promosi, baru Sales mulai bekerja untuk melakukan penjualan.

# Sales bekerja di depan dan Marketing bekerja di belakang layar. Sales bertemu langsung dengan konsumen, sedangkan Marketing mengelola pelanggan agar puas atas produk yang digunakan dan mempertahankan menjadi pelanggan yang setia (customer loyalty).

# Kemajuan teknologi digital telah mengubah job description Salesman menjadi lebih besar dalam hal melakukan kegiatan promosi. Salesman tidak hanya melakukan personal selling, tetapi juga promosi produk di sosial media dan media online.

Marketing memikirkan membangun Branding (Sumber Freepik.com)
Marketing memikirkan membangun Branding (Sumber Freepik.com)

__

Melalui penjelasan ini diharapkan Salesman tidak lagi menyebut Marketing, dan menuliskan jabatan pada karu nama menjadi Sales Executive. Keren atau tidak bukan ditentukan oleh penulisan jabatan, namun kapasitas, kapabilitas, keahlian dan sikap yang profesional. (KB)

Rujukan: Jurnal.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun