Tanpa melakukan itu jangan harap transaksi akan terjadi. Salesman harus memiliki sikap ramah, hangat dan menempatkan diri sebagai rekanan dan konsultan yang siap membantu konsumen.
4. Meyakinkan produk
Ketatnya persaingan menuntut salesman harus mampu meyakinkan produk kepada konsumen. Salesman harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan, mengapa konsumen harus memilih produk itu? Apa keunggulan produk dibandingkan pesaing? Dan mengapa konsumen harus membeli produk yang ditawarkan?
5. Mengatasi keberatan konsumen
Dalam memilih produk, konsumen diberikan banyak pilihan produk, ia ingin mengetahui produk secara terperinci. Dan akan muncul keberatan-keberatan konsumen. Misalnya sejauh mana jaminan suku cadang yang diberikan perusahaan dan berapa lama garansi dan tanggung jawab perusahaan.
___
Demikian beberapa gambaran mengenai salesmanship secara umum, dalam implementasi tentu akan berbeda-beda sesuai dengan produk atau jasa yang dijual dan kondisi perusahaan.
Sebagai catatan untuk manajemen, kiranya dapat mendukung terwujudnya salesman profesional. Mulai dari rekrutmen dengan memilih salesman dengan kriteria tertentu, karena kelak mereka dapat menjadi Supervisor, Manager bahkan pemimpin perusahaan.
Konsumen jangan sampai menjadi korban dari bujukan salesman amatir yang tidak paham produk dan mengabaikan etika menjual. (KB)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H