Dari pengertian di atas paling tidak ada 6 langkah yang perlu dijalankan dalam merancang strategi pemasaran dalam bisnis properti :
#1. Melakukan Survei Pasar
Biasanya perusahaan pengembang sudah memiliki landbank, lahan sudah dibebaskan dan disimpan dalam jangka waktu yang lama, tidak lain bertujuan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga tanah.
Langkah pertama yang dilakukan pengembang adalah melakukan survei pasar. Sejauh mana daya beli masyarakat, biasanya radius 5 kilometer dari proyek yang akan dibangun. Berapa pesaing yang ada, tipe yang dipasarkan, rentang harga dan market share.
#2. Merancang Produk
Hasil dari survei pasar akan mempermudah di dalam merancang konsep dan menentukan produk yang akan dipasarkan.
Dari para pesaing yang ada perusahaan dapat membuat konsep perumahan dan produk yang berbeda dari pesaing. Secara umum proyek yang akan dikembangkan harus lebih bagus dari pesaing.
Misalnya membuat jalan yang lebih lebar, memperbanyak area hijau, membuat fasilitas yang lebih lengkap, spesifikasi bangunan lebih tinggi atau melengkapi rumah dengan teknologi digital.
#3. Strategi Harga
Untuk melakukan gebrakan pada awal penjualan, pengembang dapat melakukan strategi harga (pricing strategy) lebih murah dibandingkan dengan pesaing atau biasa disebut dengan harga perdana (early bird).
Setelah itu harga dapat dinaikkan. Kenaikan harga dapat berdasarkan jumlah unit yang terjual atau pada periode tertentu. Misalnya kenaikan tiap kelipatan 50 unit atau setiap 4 bulan sekali, angka ini dapat bervariasi disesuaikan dengan volume penjualan.
#4. Membuat Master Schedule
Langkah berikutnya adalah membuat master schedule, merupakan konsolidasi dari bagian teknik, perizinan, keuangan, HR dan pemasaran. Berisi aktivitas dan target waktu.
Bagian teknik misalnya aktivitas dalam pematangan lahan, pembentukan kaveling, pembuatan jalan, saluran air, pintu gerbang, pembangunan fasilitas, dan pembangunan rumah contoh.